Lanao Del Norte (Voa-Islam.com) - Komite gencatan senjata MILF menyampaikan sudah mempersiapkan pengaduan resmi terhadap pemerintah Philipina karena melanggar gencatan senjata dengan melakukan serangan terhadap pasukan MILF dan warga sipil, dan penangkapan sewenang-wenang oleh tentara pemerintah.
Hal ini berkaitan dengan serangan dan penangkapan semena-mena yang dilakukan oleh pasukan angkatan Darat Philipina beberapa hari lalu.
Hari Sabtu (17/04) sekitar pukul 1 dinihari, Angkatan Darat Philipina dibawah Batalion Infanteri ke-35 dan Infanteri ke-51 melakukan penyerangan terhadap Komandan Latif dan pasukannya di Barangay Payong, Sultan Naga Dimaporo, Lanao del Norte.
Baku tembak antara pasukan penyerang dari pihak pemerintah dan kelompok MILF yang dipimpin oleh Komandan Latif, yang juga merupakan komandan Brigade dari Markas Komando 113 Angkatan Bersenjata Bangsamoro (BIAF) yang berpangkalan diwilayah tersebut berlangsung hingga pukul 10.30 pagi.
..Angkatan Darat Philipina dibawah Batalion Infanteri ke-35 dan Infanteri ke-51 melakukan penyerangan terhadap Komandan Latif dan pasukannya di Barangay Payong, Sultan Naga Dimaporo..
Menurut laporan beberapa anggota pasukan pemerintah terluka dalam aksi tersebut, sedangkan dari pihak MILF tidak ada korban.
Pertempuran bersenjata terjadi di Bundok (gunung) Payong, yang berjarak lebih kurang 1 kilometer jauhnya dari jalan raya.
Pasukan Angkatan Darat Philipina juga menembakkan senjata artileri sampai pukul tiga sore. Setelah serangan tersebut pasukan pemerintah datang kembali untuk memeriksa wilayah tersebut.
Para penduduk sipil yang tinggal didekat tempat kejadian segera dievakuasi kesepanjang jalan selama pertempuran berlangsung.
Komandan Latip dan anak buahnya sudah berusaha menghindari tentara pemerintah yang menyerang demi mentaati perintah dari pemimpin tinggi MILF untuk menghindari bentrokan dengan pasukan bersenjata Philipina selama masa pemilihan nasional yang dijadwalkan pada tanggal 10 Mei 2010. Perintah ini dikeluarkan para petinggi MILF agar mereka tidak disalahkan mengganggu pemilu mendatang.
..Komandan Latip dan anak buahnya sudah berusaha menghindari tentara pemerintah yang menyerang demi mentaati perintah dari pemimpin tinggi MILF untuk menghindari bentrokan dengan pasukan bersenjata Philipina selama masa pemilihan nasional
Tapi ketika mereka bergerak keluar, mereka ditembaki oleh pasukan pemerintah yang sudah siap dalam posisi menyerang, kontak senjata akhirnya pecah dan tak dapat dihindarkan.
Sementara itu seorang petani sipil yang diidentifikasi sebagai Kadafi Lumi terluka di perutnya dari tembakan yang diyakini berasal dari senapan serbu M16 armalite yang digunakan oleh tentara pemerintah yang menyerang.
Seorang warga sipil tak dikenal juga ditangkap oleh pasukan pemerintah dan sampai sekarang ditahan dalam penahanan tanpa tuduhan formal, pelanggaran dasar hak asasi manusia.
Warga sipil di daerah tersebut masih dilanda rasa takut dan kekhawatiran, pesan teks yang diterima oleh situs ini dari seorang sipil di Payong.
Baku tembak segera diredam ketika komite gencatan senjata pemerintah dan MILF dan Tim Pemantau Internasional (IMT) yang dipimpin Malaysia memaksaan mandat mereka kepada kedua belah pihak. (luwaran)