PESHAWAR (voa-islam.com): Seorang politisi yang partainya kehilangan beberapa anggota dalam serangan bom di kemarin menyalahkan aliansi Pakistan dengan Amerika Serikat atas kekerasan yang terjadi di negeri mereka dan mendesak Islamabad pada hari Selasa untuk memutuskan kerjasamanya dalam perang melawan teror yang di gembor-gemborkan Amerika.
Komentar tersebut menunjukkan dalamnya sentimen anti-Amerika di Pakistan, yang mendukung Washington dan dianggap sebagai kunci untuk menstabilkan negeri tetangga Afghanistan. Dalam tiga hari terakhir, serangan di Pakistan telah membunuh 74 orang, berpotensi memantik gelombang kekerasan baru.
Partai Jamaat-e-Islami pada Senin kemarin ketika sedang berunjuk rasa diserang seorang pembom yang sebenarnya mentarget polisi yang sedang mengawasi jalannya unjuk rasa kelompok tersebut. 24 orang mati dan 45 orang yang luka-luka adalah loyalis partai, sementara dua perwira polisi juga tewas, kata pejabat Khan Abbas hari Selasa.
Meskipun pihak berwenang menyalahkan Taliban atas serangan di Peshawar tersebut, namun para pemimpin partai Islam menolak pernyataan pemerintahn ini, namun balik menyatakan bahwa CIA atau intelijen India ada di belakang aksi ini.
"Itu karena kita telah membawa perang Amerika kedalam negara kita sendiri," kata Sirajul Haq, pemimpin partai Jamaat Islami bagian provinsi, berkata pada Selasa di Peshawar setelah menghadiri pemakaman beberapa korban. "Masih ada waktu untuk mengakhiri aliansi ini dengan Amerika," untuk menghindari pertumpahan darah lagi.
[za/dawn]