View Full Version
Selasa, 27 Apr 2010

Dua Pemimpinnya Gugur, Mujahidin Irak Menyongsong Barokah

IRAK (voa-islam.com) - Dalam sebuah pernyataan berbahasa Arab yang dirilis di sejumlah forum di internet, Daulah Islam Irak membenarkan bahwa kedua pemimpinnya telah gugur. Dengan bahasa yang indah mereka menggambarkan bahwa Abu Umar Al-Baghdadi dan Menterinya, Abu Hamzah Al-Muhajir, "telah  menyusul rombongan para pemimpin yang telah meraih syahadah, rombongan para prajurit yang (berani) maju ketika orang-orang pada mundur".

Pernyataan berbahasa arab ini belum lama dikeluarkan oleh Abul Walid ‘Abdul Wahhab Al-Masyhadani selaku Menteri Dewan Syar’i di Daulah Islam Irak. Keluarnya pernyataan ini sekaligus mengakhiri polemik seputar terbunuhnya 2 pemimpin jihad Irak.

Abu Umar Al-Baghdadi adalah figur penting di Daulah Islam Irak. Beliau dibaiat sebagai Amirul mukminin pada tanggal 15 Oktober 2006 oleh berbagai golongan umat Islam di Irak, sementara Abu Hamzah Al-Muhajir menduduki posisi Menteri Perang. Pernyataan, khutbah, dan pesan-pesan keduanya kerap muncul di internet dalam bentuk audio, sementara foto keduanya belum pernah dipublikasikan secara resmi. Kedua tokoh ini menjadi incaran utama tentara Amerika dan Iraq, dan beberapa kali berita kematian keduanya diklaim tentara Irak namun sebelumnya selalu meleset.

Terbunuhnya mereka berdua kali ini memiliki dua versi yang berbeda antara pihak PM Iraq, Nuri Al-Maliki dengan Daulah Islam. Sebelumnya Maliki mengatakan dalam sebuah konferensi pers Senin 19 April kemarin, pembunuhan terhadap dua tokoh itu karena keberhasilan operasi intelijen mereka.

Daulah Islam Irak membantah pernyataan Maliki tersebut dan menganggapnya sebagai manipulasi belaka. Karena menurut mereka peristiwa itu hanya kebetulan semata, yaitu ketika Abu Umar sedang singgah di suatu distrik, dengan Abu Hamzah di sana juga kemudian datang tentara Irak dan terjadilah baku tembak. Kemudian tentara Irak mundur dan meminta bantuan serangan udara. Rumah tempat kedua pemimpin itu beradapun tidak luput dari serangan udara dan meninggal-lah semua yang berada di dalamnya. Kemudian digambarkan dalam pernyataan itu, tentara Irak terkejut karena mendapati 2 orang pimpinan Mujahidin termasuk yang terbunuh dalam serangan itu.

Hal ini mengingatkan pada kejadian gugurnya pemimpin jihad Iraq sebelumnya, Abu Mus'ab Al-Zarqawy. Beliau juga terbunuh dalam sebuah serangan udara yang tidak diperkirakan sebelumnya jika beliau ada di sana.

...Meski telah kehilangan 2 orang pemimpin tertingginya, para pejuang agama Allah ini menganggap bahwa darah mereka adalah salah satu sebab turunnya barokah dan kemenangan dari Allah...

Meski telah kehilangan 2 orang pemimpin tertingginya, Daulah Islam menganggap itu adalah hal biasa dan sudah diperkirakan sebelumnya. "Bahwa terbunuhnya para komandan dan gugurnya mereka di medan perang adalah bagian dari hal-hal yang lazim dalam jihad dan bagian dari sunnah Allah terhadap hamba-Nya. Sebagaimana dengan yakin kami menyangka bahwa hal ini adalah tanda atas benarnya manhaj dan kejujuran orang-orang yang menempuh jalan ini.", demikian pernyataan mereka.

Bahkan para pejuang agama Allah ini menganggap bahwa darah mereka adalah salah satu sebab turunnya barokah dan kemenangan dari Allah, Robb semesta alam. Mereka menyatakan, "Demi Allah, ksatria kami tidak gugur di medan perang ini, melainkan (pasti) Allah berikan kemenangan yang tak disangka kepada kami dengan darahnya. Karena barokah jihad kami adalah dengan darah para pemimpin kami."

...barokah jihad kami adalah dengan darah para pemimpin kami...

Jika dirujuk ke belakang, pasca gugurnya salah seorang pemimpin jihad Irak sebelumnya, Abu Mus'ab Al-Zarqawy, pada Juni 2006, ternyata jihad Irak tidak padam bahkan makin memanas. Dan tak lama kemudian terbentuklah Daulah Islam Irak yang merupakan persatuan dari berbagai kelompok jihad dan kabilah-kabilah dan suku-suku di Irak. Maka barokah apa yang akan diturunkan Allah kali ini di Irak? (bud/voa-islam/atwbh)


latestnews

View Full Version