View Full Version
Selasa, 25 May 2010

Mahkamah Pakistan Dukung Pembebasan Pemimpin Lashkar-e-Taiba

ISLAMABAD (voa-islam): Mahkamah Agung Pakistan memutuskan pada hari Selasa ini untuk mendukung keputusan yang dikeluarkan bagi pembebasan pemimpin kelompok Islam yang dituduh oleh India mendalangi serangan di Mumbai pada tahun 2008.

Menurut kantor berita Reuters bahwa keputusan Mahkamah Agung yakni menolak banding pemerintah untuk tidak melepaskan pemimpin Islam Hafiz Muhammad Saeed.

Pemerintah pusat Pakistan dan pemerintah setempat telah mengabaikan putusan yang dikeluarkan pengadilan tahun lalu untuk membebaskan Saeed, pendiri Lashkar-e-Taiba.

Hasutan Amerika Serikat melawan Lashkar-e-Taiba

Perwakilan di Kongres AS telah bersekongkol dengan pemerintah Presiden Barack Obama untuk meningkatkan upaya menindak Lashkar-e-Taiba dan meningkatkan tekanan lebih terhadap Islamabad supaya memberantas kelompok yang berbasis di wilayah Pakistan dan yang dituduh melakukan serangan di Mumbai India pada tahun 2008.

Gary Ackerman, Ketua Subkomite DPR Amerika yang menangani Timur Tengah dan Asia Selatan: "Kita harus menghapus jama'ah liar ini," menurut kedustaannya.

Wakil Demokrat selama sesi yang dikhususkan untuk mendiskusikan Lashkar-e-Taiba menambahkan: "Ini adalah kelompok fanatik yang mematikan lagi berbahaya, kelompok yang menerima pendanaan yang baik dan berambisi dan paling pantas dikhawatirkan karena tentara Pakistan memiliki link dan bekerja sama dengan mereka", menurut anggapannya.

Menurut badan intelijen Barat bahwa intelijen Pakistan mensponsori Lashkar-e-Taiba, yang merupakan kelompok Islam terbesar di Asia Selatan dan didanai dengan baik untuk menghadapi pasukan pendudukan India di wilayah Kashmir yang diperebutkan kedua negara.

Pihak berwenang Pakistan telah melarang aktivitas kelompok ini secara resmi setelah disalahkan dalam penyerangan parlemen India pada tahun 2001, namun para analis mengatakan bahwa pemerintah menutup mata secara informal karena mereka tidak melakukan aktivitas bersenjata atau terlibat dalam kegiatan penyerangan di wilayah Pakistan.

(ar/islammemo)


latestnews

View Full Version