View Full Version
Kamis, 24 Jun 2010

6 Tentara Philipina Tewas Dalam Pertempuran Terbaru di Sulu

Sulu (Voa-Islam.com) - Pertempuran kembali pecah di Sulu antara pejuang Islam Moro dan Angkatan Bersenjata Philipina (AFP) setelah peringatan dari pejuang Moro kepada Batalion Tehnik Tentara Philipina untuk menghentikan pembangunan jalan yang menuju ke markas mereka tidak diindahkan oleh tentara Philipina

Enam tentara Philipina dan dua pejuang Moro tewas dalam serangkaian pertempuran di Talipao, Sulu pada tanggal 23 Juni.

Pertempuran pecah setelah Batalion Tehnik Tentara Philipina mengabaikan peringatan dari para pejuang Muslim dan terus membangun jalan dari kota menuju ke pedalaman, di mana pejuang Abu Sayyaf dan mantan orang-orang MNLF berkemah.

Identitas para prajurit yang tewas dan juga dari para pejuang Moro tidak ditunjukkan dalam laporan.

Para pejuang Moro, yang menyerang tentara di sebuah proyek jalan di Tuyang, adalah pengikut kelompok MNLF pimpinan Khabir Malik dan komandan Kelompok Abu Sayyaf (ASG) Igasan Yasser.

..Pertempuran pecah setelah Batalion Tehnik Tentara Philipina mengabaikan peringatan dari para pejuang Muslim dan terus membangun jalan dari kota menuju ke pedalaman, di mana pejuang Abu Sayyaf dan mantan orang-orang MNLF bermarkas.

Baik Malik dan Khaid Ajibon, mantan perwira politik MNLF, menghadapi tuduhan kriminal atas kematian dua tentara AS di kota Indanan pada tanggal 29 September 2009.

Para tentara AS itu diidentifikasi sebagai Sersan 1 Christopher D. Shaw , 37, Markham di Illinois, dan Staff Sersan Jack M. Martin III, 26, dari Betania, Oklahoma.

Para prajurit tersebut ditugaskan di Batalyon ke-3, Group 1 Pasukan Khusus, Fort Lewis, Wash, "kata pejabat Pertahanan AS dalam pernyataannya.

Ketua MNLF Nur Misuari mengkritik keras pengajuan dakwaan terhadap Malik dan Ajibon, dan mengatakan kematian tentara AS tersebut tidak direncanakan sebelumnya, selain itu mereka tidak seharusnya berada di Sulu, bergabung dalam operasi tempur militer Philipina melawan para pejuang Moro. (luwaran)


latestnews

View Full Version