KABUL (voa-islam.com): Pejuang Taliban menyerang pasukan NATO di wilayah timur Afghanistan.
Taliban melakukan serangan ke sebuah markas NATO yang terletak di sebuah pangkalan udara luar kota Jalalabad, dekat perbatasan dengan Pakistan.
Penyerang menyalakan bom mobil dan menembakkan roket peluncur granat ke arah pangkalan itu dan menurut sejumlah laporan, pertempuran kemudian berlanjut.
Serangan ini terjadi hanya sehari setelah Jenderal AS David Petraeus memperingatkan adanya "peningkatan kekuatan lawan besar-besaran" di negara itu.
Jenderal Petraeus, yang dikabarkan mengambilalih komando militer AS di Afghanistan, juga memperingatkan Selasa kemarin bahwa pertempuran "mungkin akan bertambah sengit beberapa bulan mendatang".
Petraeus dijadwalkan segera mengambil alih posisi sebagai komandan NATO di Afghanistan setelah kemunduran Jenderal Stanley McChrystal yang terjadi tiba-tiba pekan lalu setelah komentarnya di majalah Rolling Stone yang menghina Presiden Barrack Obama.
Serangan Gerilya
Serangan ini menyebabkan seorang tentara Afghanistan dan seorang anggota pasukan internasional terluka.
Seorang juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, mengatakan enam penyerang Istisyhad turut serta dalam serangan itu.
Menurut laporan kantor berita AP, delapan anggota kelompok perlawanan tewas dalam baku tembak.
Gaya serangan dengan mengerahkan pasukan komando untuk melancarkan serangan gaya gerilya, sangat kental ciri serangan Taliban yang makin canggih taktiknya kata wartawan BBC Quentin Somerville di Kabul.
Sekitar 100 tentara NATO yang bertugas di Afghanistan tewas selama bulan Juni, menjadikannya sebagai bulan paling mematikan bagi pasukan NATO sejak invasi pimpinan Amerika Serikat di tahun 2001.
Operasi yang dipimpin oleh tentara Afghanistan sedang berlangsung di Kunar, dimana sekitar 600 tentara sedang mencoba keras mengusir hanya sekitar 250 anggota kelompok Taliban yang memiliki hubungan dengan Al Qaidah.
Jalalabad adalah satu dari sejumlah markas terbesar NATO di Afghanistan, setelah Kandahar di selatan dan Bagram di dekat Kabul.
Kedua markas sebelumnya sudah pernah diserang Taliban dalam beberapa bulan terakhir.
[za/bbc]