View Full Version
Senin, 12 Jul 2010

Pejuang Patani Umumkan Gencatan Senjata di 3 Wilayah Thailand Selatan

Thailand Selatan (Voa-Islam.com) - Organisasi pembebasan Muslim Malayu kemarin mengkonfirmasi bahwa mereka menghentikan secara sepihak serangan teratur terhadap pasukan keamanan pemerintah selama sebulan terakhir di tiga kabupaten di provinsi Narathiwat.

Penghentian sepihak gencatan diumumkan sebagai ukuran membangun kepercayaan, telah dilaksanakan di distrik Rangae, Yingor dan Choh I-Rong dari tanggal 10 Juni sampai kemarin.

"Tujuan dari gencatan senjata terbatas adalah untuk menunjukkan ketulusan gerakan dalam keinginan mengadakan dialog tentang masa depan politik provinsi-provinsi selatan, dan pada saat yang sama untuk menunjukkan komando gerakan dan kontrol di daerah itu, "menurut pernyataan yang dikirimkan ke The Nation oleh Gerakan Pembebasan Melayu Patani (PMLM).

PMLM adalah kelompok kerja bersama yang terdiri dari anggota organisasi Patani United Liberation Organisation (Pulo) dan perwakilan dari Barisan Revolusi Nasional-Koordinasi (BRN-C). Pulo dan BRN muncul di akhir 1960-an tetapi runtuh di akhir 1980-an menyusul jaminan amnesti yang melumpuhkan perlawanan bersenjata mereka.

..penghentian permusuhan hanya mencakup serangan-serangan yang dilakukan pada pada pasukan keamanan dan serangan terhadap target pemerintah".

Juru bicara PMLM Kasturi Mahkota, yang juga wakil presiden Pulo, mengatakan "modalitas dari penghentian permusuhan hanya mencakup serangan-serangan yang dilakukan pada pada pasukan keamanan dan serangan terhadap target pemerintah".

Seorang perwira senior Angkatan Darat Thailand di Narathiwat, yang berbicara dengan syarat namanya rahasiakan, mengkonfirmasi penghentian serangan sepihak tersebut tapi dengan cepat menunjukkan pelanggaran pada tanggal 18 Juni di Cho I-Rong ketika sebuah mobil polisi terkena serangan bom pinggir jalan.

Ada juga tiga penembakan lainnya terhadap pasukan keamanan pemerintah, tetapi dipahami bahwa ini tidak dilihat sebagai "serangan terorganisasi", seperti yang dijelaskan dalam laporan PMLM.

Sebuah sumber pemerintah Thailand menagatakan Kepala Angkatan Darat Jenderal Anupong Paochinda, menyadari gerakan penghentian sepihak dari kaum militan 'dan memandang itu dengan minat.

Penangguhan sepihak permusuhan adalah yang pertama dari jenisnya dalam gelombang kekerasan yang meletus satu dekade lalu, tapi tidak secara resmi diakui sampai Januari 2004 ketika sejumlah pejuang Patani menyerang sebuah pangkalan Angkatan Darat Thailand dan merampas lebih dari 300 senjata. Lebih dari 4.000 orang telah tewas dari kekerasan terkait pemisahan diri sejak Januari 2004. (tn)


latestnews

View Full Version