GROZNY (voa-islam.com): Seorang petugas polisi tewas dan lima lainnya terluka dalam sebuah operasi khusus pengejaran seorang pemimpin mujahidin Khamzat Shamilev di utara republik Kaukasus Rusia Chechnya yang bergejolak pada hari Sabtu, kata seorang jurubicara polisi Chechnya.
Sebelumnya dilaporkan bahwa tiga orang luka-luka selama operasi tersebut. Khamzat Shamilev menembaki polisi setelah mereka memblokade dia di sebuah rumah di ibukota Chechnya Grozny. Ketika dia menyadari bahwa dia tidak akan meloloskan diri, ia meledakkan diri dengan granat.
Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov menyebutkan Shamilev yang juga disebut sebagai Amir Grozny adalah seorang spesialis bahan peledak atau seorang demolis dan merupakan guru ahli peledak.
Sebelumnya polisi pada hari Sabtu, di Dagestan menewaskan seorang pemimpin mujahidin bernama Magomedali Vagabov, yang diyakini berada di balik serangan pemboman tanggal 29 Maret di metro Moskow yang menewaskan 40 orang dan melukai 100 orang.
Sejumlah serangan mujahidin baru-baru ini di utara wilayah Kaukasus Rusia telah dikaitkan dengan Khamzat Shamilev, pemimpin mujahidin Chechnya yang gugur hari Sabtu dalam suatu operasi khusus, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan pada hari Sabtu.
"Sebagai spesialis demolis berkualitas, Shamilev sendiri yang merencanakan dan melaksanakan serangan bom dengan menggunakan alat peledak improvisasi di Real dan pasar Berkat [Chechnya] Grozny pada bulan Oktober 2009 dan Juli 2010 dan juga pemboman kantor distrik jaksa Staropromyslovsky pada tanggal 27 Juli 2010, "kata FSB (polisi khusus Rusia) dalam siaran pers.
Dalam ledakan di pasar Real sendiri, 16 orang tewas. Sejak 2008, Shamilev secara teratur mengirim pejuang-pejuangnya kepada pemimpin mujahidin Doku Umarov di ibukota Chechnya Grozny untuk melakukan serangan, kata FSB.
Umarov, yang diakui sebagai "Emir Kaukasus," telah mengaku bertanggung jawab atas dua serangan yang paling signifikan baru-baru ini di Rusia: penggelinciran kereta Express kecepatan tinggi Nevsky pada tahun 2009 dan tahun ini pengeboman kereta Moskow.
Shamilev menembaki polisi setelah mereka memblokade dia di sebuah rumah di ibukota Chechnya Grozny. Ketika dia menyadari bahwa dia tidak akan dapat melarikan diri, ia meledakkan dirinya dengan granat daripada ditangkap. (za/RIANOVO)