Thailand Selatan (Voa-Islam.com) - Hampir 8.000 serangan dari para pejuang Muslim Patani terhadap sasaran-sasaran pasukan keamanan pemerintah Thailand dan para kolaboratornya telah terjadi di wilayah Selatan yang bergolak selama enam tahun terakhir perjuangan pemisahan diri umat Islam terjadi.
Biro Polisi Propinsi Perbatasan Selatan (SPB) kemarin merilis laporan tentang perjuangan pemisahan diri umat Islam di tiga provinsi perbatasan selatan Yala, Patani dan Narathiwat sejak kekerasan baru dimulai kembali di wilayah itu pada tahun 2004.
Laporan itu mengatakan 11.047 insiden kekerasan telah terjadi di wilayah yang tercabik-cabik oleh perselisihan tersebut. Disitu di katakan 7.984 dari serangan itu dianggap sebagai perbuatan dari pejuang Muslim Thailand selatan. Serangan-serangan tersebut menewaskan 4.137 orang dan melukai 7.135, kata laporan itu.
SPB juga melaporkan bahwa untuk bulan lalu, tujuh puluh satu serangan yang terkait dengan perlawanan terjadi di tiga provinsi perbatasan selatan, menyebabkan 39 orang tewas dan 57 luka-luka.
Seorang Muslim tewas dalam aksi tembak lari di jalan desa Lue Mor di distrik Kapho Patani kamis dini hari
Tiga puluh tujuh dari serangan-serangan tersebut adalah penembakan dan sisanya adalah serangan bom.
Sementara itu dalam insiden terbaru, Seorang Muslim tewas dalam aksi tembak lari di jalan desa Lue Mor di distrik Kapho Patani kamis dini hari, kata kepala polisi distrik Kapho, Kolonel Klanarong Paugkumkris.
Korban diidentifikasi sebagai Rusala Malae, 42 tahun, diserang sekitar pukul 1.30 pagi oleh dua orang yang mengendarai motor ketika ia tengah kembali kerumahnya. Ia ditembak dua kali dibadannya dan langsung meninggal ditempat kejadian.
Squad kematian bentukan pemerintah Thailand selama ini diduga berada dibalik pembunuhan dan penyerangan secara diam-diam terhadap umat Muslim di provinsi perbatasan selatan. (aa/BP)