View Full Version
Sabtu, 25 Sep 2010

Malaysia Akhirnya Deportasi Mas Selamat Kastari ke Singapura

Singapura (Voa-Islam.com) - Pemerintah Singapura mengatakan tersangka pemimpin sayap jaringan Al Qaeda Singapura yang dihubungkan dengan kelompok Jemaah Islamiyah dikembalikan kedalam tahanan setelah pembobolan penjara yang berani.

Kementrian Dalam Negeri mengatakan Mas Selamat Kastari "saat ini dalam penyelidikan" dan ditahan di bawah Internal Security Act negara tersebut, yang memungkinkan penahanan tanpa pengadilan. Polisi Malaysia mendeportasi Kastari hari Jumat (24/09) setelah menahannya hampir 18 bulan setelah ia di tangkap di Malaysia selatan.

Mas Selamat Kastari melarikan diri dari penjara Singapura pada 2008 -yang membuat malu pengamanan ketat polisi negara tersebut- dengan keluar melalui jendela kamar mandi di dalam Pusat Penahanan Whitley Road. Mas Selamat Kastari menghabiskan 12 bulan dalam pelarian, menghindari pemburuan besar-besaran dan menimbulkan kekhawatiran bahwa ia menerima dukungan dari jaringan operator teroris di seluruh wilayah.

..Kementrian Dalam Negeri mengatakan Mas Selamat Kastari "saat ini dalam penyelidikan" dan ditahan di bawah Internal Security Act negara tersebut, yang memungkinkan penahanan tanpa pengadilan..

Polisi Malaysia melacak Kastari, yang keturunan Indonesia, di negara bagian Johor pada bulan April 2009 dan menahannya untuk diinterogasi sampai hari Jumat (24/09), ketika pihak berwenang Malaysia menyerahkannya kembali ke rekan Singapura mereka. Singapura memuji kerjasama dalam mentransfer tersangka, yang terjadi menyusul pembicaraan bilateral antara Perdana Menteri Najib Razak Malaysia dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Pemerintah Singapura menuduh  Kastari, yang berusia 40 tahun, menjadi kepala Jemaah Islamiyah Singapura, kelompok yang diduga bertanggung jawab terhadap  pemboman di Bali, Indonesia tahun 2002 yang menewaskan 202 orang. Para pejabat Singapura menuduh Kastari merencanakan untuk membajak pesawat terbang dan menabrakkanya ke bandara Changi Singapura, salah satu terminal tersibuk di wilayah tersebut.

Kastari kabur dari Singapura pada Desember 2001 selama tindakan keras terhadap para tersangka anggota Jemaah Islamiyah di negara kota tersebut. Polisi Indonesia menangkap Kastari, ayah dari empat anak, di dekat Pulau Bintan tahun 2006, dan menyerahkannya kepada pihak berwenang di Singapura.

Setelah Ia melarikan diri pada tahun 2008, pejabat Singapura menjelajahi kembali pulau itu untuk mencari Kastari. Mereka juga bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia dan menduga bahwa Kastari mungkin mencari perlindungan dengan sel Jemaah Islamiyah di Indonesia. (aa/TWSJ)


latestnews

View Full Version