TEHERAN (voa-islam.com): Iran telah mengijinkan seorang anggota Al Qoidah yang pernah menjabat sebagai juru bicara Usamah bin Ladin untuk kembali ke Afghanistan. Abu Sulaiman Ghaith, seorang da'i asal Kuwait yang menjadi terkenal di seluruh dunia setelah serangan 11 September, telah tinggal di Iran sejak awal tahun 2002, dan dilaporkan ditahan di bawah tahanan rumah mulai tahun 2003.
Keberangkatan Abu Ghaith dari Iran pertama kali dilaporkan oleh pers Kuwait, yang telah lama melacak ulama berpengaruh ini setelah mengikuti aktifitasnya di dalam dan di luar Kuwait. Da'i ini dicabut kewarganegaraan Kuwait nya di akhir tahun 2001 setelah menjanjikan satu serangan dari Al Qoidah di Amerika dalam khotbahnya yang disiarkan di Al Jazeera.
Al Watan, sebuah surat kabar online Kuwait, melaporkan awal bulan ini bahwa tiga anggota Al Qoidah dan Taliban telah dibebaskan oleh Iran dalam pertukaran untuk membebaskan Heshmatollah Attarzadeh, seorang diplomat Iran yang diculik oleh Taliban di Pakistan utara pada tahun 2008. Abu Ghaith merupakan salah satu anggota yang dibebaskan.
Abu Ghaith menghiasi liputan luas media dalam minggu-minggu setelah serangan 11 September. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada bulan Oktober 2001, ia memuji pembajak pesawat 9 / 11 dan mengancam akan ada lebih banyak serangan. "Tindakan oleh orang-orang muda yang menghancurkan Amerika Serikat dan meluncurkan serangan dengan pesawat itu adalah perbuatan baik," kata ulama asal Kuwait itu, dikutip dari sebuah transkrip yang diterbitkan oleh BBC News.
"Amerika harus tahu bahwa badai serangan dengan pesawat tidak akan mereda, dengan izin Allah. Ada ribuan pemuda bangsa Islam yang berani mati hanya karena Amerika ingin hidup. "
Meskipun tinggal di Iran pada tahun 2002, Abu Ghaith pernah memposting artikel panjang lebar di Internet di mana ia mengatakan Al Qoidah memiliki "hak untuk membunuh empat juta orang Amerika, termasuk satu juta anak-anak, bahkan dua kali lipat nya, dan melukai dan melumpuhkan ratusan dan ribuan orang lainnya."
Ancaman dari Ghaith adalah salah satu dari banyak ancaman yang dibuat oleh Al Qoidah di masa ini. Jelas, Al Qoidah belum berhasil untuk meluncurkan serangan memanfaatkan WMD (Senjata Pemusnah Masal). Namun kelompok ini telah lama mencari kemampuan dan memiliki program aktif senjata biologi dan kimia di pre-9/11 di Afghanistan. (za/lwj)