Thailand Selatan (voa-Islam.com) - Demi menarik simpati dan memerangi radikalisasi masyarakat Muslim di wilayah selatan, khususnya para remaja, pihak berwenang Thailand membentuk pasukan gabungan khusus yang akan bekerja sama dengan administrasi Tambon (kecamatan-red) dalam masyarakat di provinsi-provinsi perbatasan selatan yang bergolak.
Pasukan khusus itu akan terdiri dari petugas polisi, tentara dan warga sipil, kata Gubernur Yala Krisada Boonraj.
Informasi yang disampaikan oleh unit intelijen keamanan yang beroperasi di Selatan menunjukkan bahwa kebanyakan orang-orang muda dicurigai melakukan serangan terhadap pihak keamanan dalam beberapa pekan terakhir, katanya.
Pasukan gabungan tersebut juga akan melatih organisasi administrasi Tambon dalam pengelolaan anggaran dan organisasi, kata Krisada.
Dia mengatakan pasukan tersebut akan efektif dalam mendidik kembali para remaja dan membuat mereka kembali ke jalur yang diinginkan pemerintah Thailand.
pasukan tersebut akan efektif dalam mendidik kembali para remaja dan membuat mereka kembali ke jalur yang diinginkan pemerintah Thailand.
Sementara itu Tiga polisi dan pekerja kereta api kemarin luka-luka ketika sebuah bom meledak sekitar 09:30 di Songkhla di sebuah pos pemeriksaan keamanan kereta api antara stasiun Chana dan Thawi Na.
Serangan itu menyusul peringatan intelijen tentang pelanggaran keamanan yang akan terjadi di distrik Chana.
Insiden ini mendorong pihak berwenang Songkhla untuk memperketat keamanan di empat distrik (kabupaten) yang berbatasan dengan provinsi bergolak Patani, Yala, dan Narathiwat, serta di kawasan komersial Hat Yai.
Peringatan keamanan tersebut berlaku di distrik Chana, Na Thawi, Thepha, Saba YOI dan Hat Yai.
Distrik tersebut mungkin mengalami kekerasan yang meningkat hingga akhir pekan, sumber-sumber intelijen mengatakan kemarin.
Jumat lalu sejumlah saluran telepon dibakar di distrik Thepha dalam apa polisi yakini adalah serangan pembakaran yang terkait dengan gerakan pemisahan diri. (BP)