View Full Version
Senin, 11 Oct 2010

Dalam Sebulan 26 Tentara Asing Tewas di Afghanistan

KABUL (voa-islam.com): Paling tidak tujuh orang termasuk dua tentara NATO tewas di Afghanistan akibat bom pinggir jalan, menurut pernyataan NATO.

Lima orang tewas dalam ledakan bom di propinsi Paktia timur sementara tentara NATO tewas dalam ledakan pinggir jalan di jalan raya Afghanistan selatan.

Kematian tentara pada hari Ahad itu telah menggenapi 26 tentara NATO yang tewas untuk bulan ini saja, insiden ini terjadi sehari setelah empat tentara Italia juga tewas akibat ledakan bom pinggir jalan di barat propinsi Farah.

Paling tidak sudah 2,014 tentara NATO tewas sejak invasi pimpinan Amerika di Afghanistan mulai 7 Oktober 2001, menurut perhitungan Associated Press.

Dalam insiden terpisah, sebuah operasi pasukan gabungan disergap dengan serangan senjata ringan dan serangan RPG di propinsi Helmand selatan, distrik Sangin pada hari Ahad, menurut pernyataan NATO.

Sementara itu, presiden Hamid Karzai mengumumkan pada hari Ahad bahwa akan membentuk majelis untuk pembicaraan damai dengan Taliban, dan Karzai memilih Burhanudin Rabbani sebagai ketuanya.

Karzai mengatakan kempemimpinan Rabbani akan menjadi "baik untuk Afghanistan."

Rabbani yang merupakan salah satu pemimpin kelompok perjuangan Taliban mengatakan :"Perdamaian mungkin saja terjadi, kami akan menganggap ini adalah prestasi yang dihadiahkan oleh Tuhan, namun kami akan membutuhkan dukungan dan kerja keras."

Rabbani adalah salah satu pemimpim kelompok mujahidin yang berjuang mengusir Soviet pada tahun 1980 an dan pernah menjadi presiden Afghanistan pada antara tahun 1992 dan 1996, kemudian ia diturunkan oleh Taliban.

Namun secara terbuka, Taliban menyatakan tidak akan ada negosiasi hingga tentara asing hengkang dari negeri Afghanistan. Dan hingga kini belum ada negosiasi resmi antara pemerintah Afghanistan dan Taliban, hanya disebutkan beberapa orang yang "dianggap mewakili Taliban telah diajak berdialog, ini menurut pernyataan Waheed Omar jurubicara Karzai.
(za/jzr)


latestnews

View Full Version