Yala (Voa-Islam.com) -Pihak keamanan Thailand menangkap 15 orang warga Pakistan yang ingin mencari dana untuk para anak yatim dan korban banjir di negara mereka dengan tuduhan terlibat terorisme.
Sebuah pasukan gabungan yang terdiri dari 30 tentara dan polisi menggerebek hotel Yala My House di distrik Muang kemarin (12/10) dan menahan 15 orang, yang menempati dalam empat kamar, untuk di interogasi.
Inpektur investigasi di kantor polisi Muang, Yala, Letkol Polisi Sujarit Wongsagade, mengatakan, sebelumnya seorang karyawan di sebuah bank swasta lokal melaporkan kepada polisi ia telah melihat penyimpangan dalam transaksi transnasional yang dilakukan oleh sekelompok pelanggan Pakistan tersebut.
Pegawai bank tersebut mengatakan orang-orang itu telah mentransfer uang dari rekening mereka kepada seseorang yang secara resmi terdaftar dalam database bank sebagai orang yang terlibat dengan organisasi teroris asing.
Letkol Pol Sujarit mengatakan warga Pakistan itu mengaku mereka pergi ke Yala untuk mengumpulkan uang demi membantu membantu para anak yatim dan korban banjir di tanah air mereka.
Namun, polisi Thailand tetap mencurigai orang-orang tersebut dan menahan mereka di bawah pengawasan.
..warga Pakistan itu mengaku mereka pergi ke Yala untuk mengumpulkan uang demi membantu membantu para anak yatim dan korban banjir di tanah air mereka..
Ke-15 warga Pakistan itu akan diperiksa lebih lanjut oleh polisi dan pejabat lain yang terkait dengan tuduhan kegiatan teroris.
Mereka akan dilepas jika polisi tidak menemukan hubungan antara mereka dan kelompok pejuang Islam, kata Letkol Polisi Sujarit.
Sementara itu, seorang ulama Muslim terkemuka di Patani lolos dari kematian ketika sebuah peluru M16 menembus kopiyahnya, dan nyaris saja menyerempet kepalanya.
Imam Yakobe Raimanee dari Masjid Tengah Patani ditembaki oleh sejumlah orang bersenjata tak dikenal yang menggunakan senapan serbu M16 di rumahnya pada Senin (11/10) malam, kata kepala kantor polisi Muang Naruacha Suwannalapa.
Kolonel Polisi Naruacha mengatakan Yakobe hendak menutup pintu depan rumahnya di distrik Muang setelah kembali dari masjid ketika penyerang menembakkan senjata mereka sedikitnya lima kali padanya.
Dia tidak terluka dalam serangan itu namun salah satu peluru mengenai sehelai rambut dari kepalanya dan merobek pecinya hingga berlubang.