BAGHDAD (voa-islam.com): Kelompok Al Qoidah Irak mengancam akan menculik keluarga para politisi dan menteri Irak kecuali jika istri dan anak-anak dari pemimpin Al Qoidah yang gugur beberapa waktu lalu dibebaskan dari penjara.
Daulah Islam Irak, sebagai afiliasi dari Al Qoidah Irak mengatakan dalam statemennya hari Selasa bahwa mereka akan menculik "istri dan anak-anak" dari para politisi dan menteri Irak kecuali mereka melepaskan anggota keluarga Abu Ayyub al Masri yang ditahan pemerintah.
Statemen hari Selasa itu diposting di sebuah situs Islam, juga menyebutkan mereka akan membebaskan para tawanan Muslimah dari penjara-penjara Irak, termasuk istri dan anak-anak dari "pemimpin kami yang telah mengorbankan darahnya--- untuk agama ini."
Diantara aksinya adalah "menculik para istri dan anak-anak dari pejabat di Irak, termasuk para pemimpin politisi dan menteri" ini dilakukan untuk pertukaran "tawanan kami," isi statemen tersebut.
Pernyataan itu juga mengakui bahwa istri dari Abu Ayyub al Masri dan anaknya telah ditahan sejak pasukan gabungan Amerika dan Irak melakukan serangan darat dan udara di dekat kota kelahiran Saddam Hussein di Tikrit bulan April lalu yang menewaskan Abu Ayyub al Masri bersama beberapa petinggi Al Qoidah Irak.
Pejabat pemerintah boneka Irak sudah mengakui penahanan keluarga al Masri tersebut namun tidak bersedia memberikan keterangan lebih lanjut mengenai tempat penahanan mereka.
Setelah gugurnya Abu Ayyub al Masri April lalu, Al Qoidah Irak sudah menunjuk pemimpin baru mereka yakni Abu Bakar al Baghdadi al Husseini al Qureishi.
Ancaman dari Al Qoidah ini datang dua hari setelah pemerintah Irak mengumumkan telah menghancurkan jaringan Daulah Islam Irak, dan mendakwa paling tidak dua anggotanya yang mengotaki pemboman beberapa kedutaan asing di ibukota.
Namun benarkah jaringan Daulah Islam Irak sudah diobrak-abrik tentara Irak?
(za/ap)