ISLAMABAD (voa-islam.com): Salah satu dari tiga warga Jerman yang meninggal awal bulan lalu dalam serangan pesawat drone milik Amerika di Pakistan adalah seorang pemuda 20 tahun dari daerah Wuppertal, lapor koran WAZ yang berbasis di Essen.
Pemuda Jerman-Turki itu pernah bekerja selama bertahun-tahun di sebuah peternakan yang berada di antara Velbert dan Essen. Kawan-kawan di peternakan tempat ia bekerja mengatakan hingga dua tahun lalu tidak tampak tanda-tanda "Islam radikal" pada pemuda tersebut.
Koran tersebut melaporkan jika pemuda ini baru berangkat ke Pakistan tiga pekan lalu, ayah mertua pemuda ini bekerja sebagai guru agama, orang yang mengajarkan Islam.
Ia gugur bersama dua orang lainnya pada tanggal 4 Oktober di sebuah rumah pertanian di wilayah Waziristan utara.
Sedang pemuda lain disebutkan sedang mempersiapkan serangan di Eropa Barat menurut kesaksian dari seorang tahanan di di penjara Amerika, meskipun koran WAZ menyatakan tidak jelas apakah pemuda 20 tahun tersebut terlibat dalam persiapan serangan.
Agustinus Hanning, mantan kepala Federal Intelijen mengatakan kepada harian WAZ bahwa terdapat 220 Jihadis yang telah diberikan pelatihan militer di Pakistan, dan setengah dari jumlah tersebut telah kembali ke Jerman. (za/thelocalde)