SEOUL (voa-islam.com): Polisi Korea Selatan mengatakan Jum'at lalu menangkap seorang warga Pakistan yang mengklaim sebagai anggota Taliban saat ia ditangkap karena menggunakan paspor palsu.
Pria 31 tahun yang ditangkap di Korea itu disebut-sebut seorang ulama, ia ditangkap hari Kamis di rumahnya di daerah Daegu tenggara, ia tinggal bersama keluarganya.
"Ia diduga memberitahu teman-temannya bahwa ia adalah anggota Taliban namun klaim nya ini tidak bisa di verifikasi kebenarannya," kata seorang penyelidik seperti dilaporkan AFP.
Pria itu menggunakan pasport Pakistan lain untuk masuk atau meninggalkan Korea Utara sebanyak 17 kali sejak Agustus 2003, kata penyelidik.
Kantor berita Korea Yonhap menyebutkan pria tersebut disuruh oleh pemimpin Taliban Pakistan untuk mengumpulkan informasi mengenai basis militer Amerika di Korea Selatan. Sekitar 28.500 tentara Amerika ditugaskan di negara Korea Selatan.
Korsel berencara untuk mengirim 350 tentara mereka dan 140 pekerja rekonstruksi ke Afghanistan awal tahun ini.
Seorang jurubicara Taliban telah mengancam Korsel sebelumnya dengan mengatakan "Korsel harus bersiap-siap atas konsekuensi yang telah mereka lakukan dan akan segera mereka hadapi," ini berhubungan dengan janji Korsel sebelumnya yang tidak akan mengirim lagi tentara Korsel yang telah ditarik dari Afghanistan, namun janji tersebut dilanggar Korsel dengan rencana pengiriman tentara mereka.
Korsel adalah sekutu dekat Amerika, telah mengirim 210 tentara dan petugas medis ke Afghanistan pada tahun 2002. Mereka kemudian ditarik dari Afghanistan pada 2007 setelah Taliban menculik 23 warga Korsel yang menjadi misionaris disana dan membunuh dua pendeta dalam kelompok tersebut.
Taliban membebaskan sisa sandera setelah Korsel berjanji menarik tentaranya. Namun Korsel berdalih bahwa penarikan itu bukan karena ancaman Taliban tetapi sudah menjadi rencana Korsel untuk menarik pasukan dari Afghanistan. Awal tahun ini Korsel menyatakan akan mengirim lagi tentaranya ke Afghanistan. (za/dawn)