View Full Version
Sabtu, 30 Oct 2010

Setelah Diancam Al-Qaeda, Prancis Akan Hengkang Dari Afghanistan

KABUL (voa-islam.com): Boleh jadi semacam koinsiden belaka. Namun, Prancis kembali menegaskan akan menarik pasukannya dari Afganistan mulai 2011. Pengumuman ini, sebagaimana dikutip dari wawancara Menteri Pertahanan Prancis Herve Morin dengan Radio RTL pada Kamis (28/10/2010), tak lama setelah pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, memublikasikan "ancaman"-nya terhadap Prancis, terkait dengan keterlibatannya dalam pasukan koalisi di Afganistan.

"Rencana penarikan ini sudah menjadi program tetap NATO. Tahun depan, kami mulai melakukan peralihan tugas pengamanan di beberapa distrik di Afganistan," kata Morin.

Lebih lanjut, Morin menekankan kalau pengumuman penarikan itu tak ada kaitannya dengan rekaman "ancaman" bin Laden yang diperdengarkan televisi Al-Jazeera, Rabu kemarin.

Al-Qaeda, kata suara bin Laden dalam tayangan itu, bakal terus melakukan perlawanan, khususnya terhadap Prancis. Di Afrika, kata suara itu, kelompok yang terafiliasi dengan Al-Qaeda melakukan pembunuhan terhadap warga negara Prancis.

Menurut catatan dari NATO, Prancis sampai kini menyetor 3.750 serdadunya ke Afganistan.

11 prajurit AS kembali tewas:

11 prajurit AS kembali tewas dan beberapa terluka dalam bentrokan dengan Taliban di berbagai bagian Afghanistan.

Bentrokan sengit meletus antara para pejuang Taliban dengan pasukan pendudukan AS di kabupaten Paktia di Afghanistan timur.

Juru bicara Taliban, "Zabihullah Mujahid" dalam pernyataan yang diterbitkan melalui jaringan Internet melaporkan bahwa bentrokan pecah setelah pasukan Amerika, tadi malam, menggerebek desa "Jodilo" daerah Ghaib Khail di Paktia, yang dihadapi dengan perlawanan keras oleh para pejuang Taliban.

Zabihullah Mujahid mengutip dari salah satu seorang pejabat Taliban dalam wilayah bentrokan bahwa konfrontasi tersebut menewaskan sembilan orang dalam jajaran pasukan Amerika di samping sejumlah lainnya terluka parah.

Juru bicara itu mengaku bahwa lima pejuang Taliban juga gugur dalam bentrokan tersebut.

Sementara itu, di negara bagian Mardak sebelah barat daya ibukota Kabul, pertempuran langsung telah meletus antara Taliban di satu sisi dan Amerika Serikat dan pasukan Afghanistan di sisi lain, yang menyebabkan tewasnya dua tentara AS dan tiga pasukan pemerintah Afghanistan.

Menurut jurubicara Taliban "Zabihullah Mujahid"; peperangan pecah antara kedua belah pihak pukul satu siang hari Kamis, di wilayah "Ariab" tepatnya di kabupaten Jughto provinsi Maidan Wardak, dan berlangsung sekitar satu jam.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa para gerilyawan Taliban telah selama pertempuran menargetkan tank tempur pasukan pendudukan dan mobil jenis Ranger milik pasukan Afghanistan dengan roket RPG, yang menyebabkan hancur keduanya hancur secara keseluruhan.

Pertempuran tersebut menurut Mujahid, menewaskan dua tentara Amerika dan tiga pasukan Afghanistan.

(ar/kompas+islammemo)

 


latestnews

View Full Version