View Full Version
Senin, 01 Nov 2010

Sebuah Gereja di Irak Dikuasai Pejuang Bersenjata

BAGHDAD (voa-islam.com): Polisi Irak sedang mengepung sebuah gereja Katolik di pusat kota Baghdad. Di gereja tersebut terdapat 100 lebih jemaah Kristen yang disandera.

Para pejabat mengatakan setidaknya tujuh sandera tewas dan 20 lainnya terluka dalam operasi polisi untuk mengeluarkan sandera di gereja al-Nejat Sayidat di lingkungan Karrada. Tujuh anggota pasukan keamanan Irak juga tewas dalam insiden itu.

Jemaat gereja disandera beberapa jam setelah para penyerang menyerbu gereja Our Lady Salvation, salah satu gereja terbesar di Baghdad, dalam misa hari Minggu.

"Kami telah membebaskan sandera tapi sayangnya kami menyesal dengan matinya tujuh dari mereka, sementara 20 lainnya terluka," kata seorang pejabat kementrian dalam negeri.

Serangan pada hari Minggu dimulai dengan setidaknya satu ledakan keras diikuti dengan semburan tembakan senapan. Jalan-jalan disekitar gereja Kaolik Asyur tersebut dengan cepat terkepung.

Sebelumnya para penyerang mengenakan rompi bom untuk menewaskan dua orang penjaga yang mencoba menghentikan mereka dari menyerang sebuah gedung Bursa.

Setelah pertempuran melawan pasukan keamanan di gedung Bursa Efek, orang-orang lari ke gereja terdekat.

Abdullah Hermiz, kepala Kristen Endowment mengatakan, "Ketika jemaat akan pergi meninggalkan gereja mereka mendengar suara tembakan dan karena situasi menakutkan beberapa berlari keluar dari gereja sementara yang lain tetap di dalam."

Menurut militer Amerika para penyerang tersebut merupakan kelompok Al Qoidah, berdasarkan teknik taktik dan prosedur.

Letkol Eric Bloom, jurubicara militer Amerika mengatakan sekitar 100 sandera berada di dalam gereja ketika penyerang datang, 19 dari mereka berhasil melarikan diri. Dia mengatakan pasukan Amerika juga memberikan dukungan bantuan udara tetapi tidak ada tentara Amerika yang turut bertempur di lapangan.

Drama penyanderaan ini sudah berakhir, namun belum diketahui berapa jumlah dari penyerang yang tewas. (za/jzr)


latestnews

View Full Version