SANAA (voa-islam.com): Pemerintahan Presiden Barrack Obama telah mengerahkan pesawat tak berawak (Predator) Drones di Yaman untuk memburu para operator Al Qoidah yang kini semakin aktif di negara Arab, lapor the Washington Post. Pesawat-pesawat tersebut adalah jenis pesawat yang sama yang digunakan di perbatasan Pakistan-Afghanistan untuk mencari para petinggi Taliban.
Namun koran itu menyebutkan bahwa militer Amerika dan intelijen belum menembakkan rudal dari pesawat itu karena mereka tidak memiliki informasi pasti dimana lokasi para militan tersebut.
Pada hari Jum'at, cabang Al Qoidah di Yaman mengaku bertanggung jawab atas plot pengiriman bom melalui pesawat kargo September lalu.
Al Qoidah Semenanjung Arab (AQAP) memposting pesan pada situs forum jihad yang menyerukan agar lebih banyak mengirimkan paket bom ke pesawat-pesawat tujuan Barat, bukan hanya pesawat kargo namun juga pesawat penumpang sipil.
Pejabat Amerika mengatakan pesawat Predator Amerika telah berpatroli di langit atas Yaman selama beberapa bulan untuk mencari pemimpin dan operator Al Qoidah, isi laporan koran itu.
Selain pesawat Predator Amerika yang terbang di Yaman, negara itu juga telah meminta Amerika Serikat untuk mempercepat pengiriman helikopter yang dijanjikan beserta peralatan militer lainnya, masih dari laporan itu.
Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates mengatakan di Australia pada Sabtu kemarin bahwa militer Amerika sedang mencari cara untuk memperkuat pasukan keamanan Yaman di tengah kekhawatiran bangkitnya Al Qoidah di negara itu.
Militer Amerika saat ini sedang mengawasi program 155 juta dolar untuk mendukung kampanye anti-terorisme di Yaman, mereka menyediakan helikopter, peralatan dan pelatihan oleh pasukan khusus Amerika. (za/MEO)