View Full Version
Jum'at, 12 Nov 2010

7 Polisi Rusia Tewas Diserang Mujahidin Emirat Kaukasus di Dagestan

Moskow (Voa-Islam.com) - Mujahidin Emirat Kaukasus berhasil menewaskan  setidaknya tujuh petugas kepolisian Rusia dalam serangan berbeda di Dagestan, wilayah bergolak di Kaukasus Utara Rusia, menurut kantor berita setempat yang mengutip sumber kepolisian pada Kamis (11/11).

"Menurut angka yang telah direvisi, kedua serangan tersebut terjadi pada Kamis (11/11) siang, yang mengakibatkan tewasnya tujuh anggota polisi lalu lintas," lapor kantor berita RIA Novosti.

Tiga polisi dan tiga warga sipil lain dilarikan ke rumah sakit di Makhachkala, ibu kota wilayah Dagestan yang terletak di tepi Laut Kaspia.

Penyerangan tersebut juga diikuti oleh penembakan di tempat oleh polisi yang menewaskan empat pria bersenjata, menurut laporan itu.

Kremlin terus memerangi mujahidin di Kaukasus Utara sejak jatuhnya Uni Soviet, yang kemudian memantik perang terhadap para pejuang Islam pada 1995-1996 di Chechnya, wilayah yang bertetangga dengan Dagestan di sebelah Barat.

..Setelah  perang kedua di Chechnya pada 1999, inspirasi para pejuang Chechnya beralih kepada Islam dengan tujuan untuk membentuk sebuah negara merdeka yang berlandaskan Islam..

Setelah  perang kedua di Chechnya pada 1999, inspirasi para pejuang Chechnya beralih kepada Islam dengan tujuan untuk membentuk sebuah negara merdeka yang berlandaskan Islam di wilayah tersebut.

Walaupun perang telah berakhir pada 2000, para mujahidin terus melakukan gerilya  dengan tingkat perlawanan yang lebih mematikan serta menyebar di wilayah lain Kaukasus Utara seperti Dagestan dan Ingushetia.

Akhir Oktober lalu, seorang tentara tewas dan seorang lainnya terluka saat sebuah benda berbahan peledak meledak di Chechnya dan prajurit lain terluka dan tengah mendapat perawatan medis.

Satu minggu sebelum ledakan tubuh seorang prajurit bayaran dengan luka tusukan di pangkal paha ditemukan di tepi Sungai Argun di Chechnya yang menandakan potensi pergolakan di wilayah konflik tersebut akan tetap ada hingga ada proses penyelesaian sengketa yang lebih intensif. (antara)


latestnews

View Full Version