SANAA (voa-islam.com): Dunia internasional terutama Amerika menghendaki Yaman untuk berbuat lebih banyak dalam mengekang terorisme, namun seorang Syeikh dari daerah yang menjadi jantung Al Qoidah di propinsi sentral negara itu mengatakan kepada The Daily Telegraph bahwa mereka tidak akan menyerahkan anggota suku mereka (walau mereka menjadi anggota Al Qoidah) kepada pemerintah.
Mereka mengatakan pemerintahan Presiden Ali Abdullah Saleh tidak melalukan pembangunan yang baik di daerah miskin mereka.
"Tidak ada diskusi apa-apa dengan pemerintah," kata Sheikh Ahmed Shuraif, pemimpin Bani Dhabyan, salah satu suku Yaman yang paling penting. Dia memegang kekuasaan di bagian Marib, sebelah timur ibukota Sana'a, salah satu benteng Al Qoidah. "Yang dilakukan Al Qoidah saat ini buruk namun jika salah satu anggota suku kami menjadi anggota Al Qoidah kami tidak menerima dia dan kami tidak akan pula menyerahkan dia kepada pemerintah."
Al Qoidah Semenanjung Arab (AQAP) yang berpusat di Yaman didirikan tahun lalu oleh milisi lokal dan mantan tahanan Teluk Guantanamo asal Saudi Arabia.
Negara-negara Barat mengandalkan presiden Saleh untuk mengambil tindakan tegas dengan imbalan bantuan. Pejabat Washington juga telah setuju untuk memberikan pesawat mata-mata yang akan digunakan Yaman untuk memburu pemimpin-pemimpin Al Qoidah.
Mereka enggan mengerahkan serangan udara secara besar-besaran karena takut hal tersebut semakin mempermudah tujuan Al Qoidah untuk menyatukan umat Islam di Yaman dan di luar negeri untuk melawan Barat.
Syaikh Awlaki yang dicari
"Tentu saja ada beberapa militan Al Qoidah yang dilindungi oleh suku-suku," kata Sheikh Ahmed. "Bahkan jika seorang Anwar Awlaki yang berasal dari suku Awalik, itu adalah sebuah suku yang besar, dia akan mempunyai lebih dari 100 orang yang akan melindunginya."
Seorang pemimpin suku lain, Syekh Abdullah al-Jamili dari propinsi al-Jawf mengatakan ia telah bertemu dengan Awlaki "dalam beberapa hari terakhir".
Dia menolak untuk memberikan rincian pertemuan itu melalui telepon, dan orang asing telah dilarang bepergian di kawasan itu, tapi ia menegaskan bahwa ia melakukan kontak teratur dengan Al Qoidah untuk menyelesaikan perselisihan lokal.
Salah satu pejabat senior Barat memperingatkan bahwa jika serangan Al Qoidah di Barat berhasil, maka akan ada tekanan publik yang sangat besar di Amerika untuk mengambil tindakan. (za/tlgrph)