View Full Version
Rabu, 17 Nov 2010

2 Prajuritnya Tewas Lagi, 2010 Jadi Tahun Terburuk NATO di Afghan

Kabul (Voa-Islam.com) - 2010 merupakan tahun terburuk bagi Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO dalam peperangan melawan pejuang Islam setelah dua orang anggota pasukan mereka kembali tewas di Afghanistan pada Selasa (16/11). Kematian dua orang pasukan asing tersebut menjadikan seluruh korban tewas dari prajurit ISAF mencapai 648 prajurit sepanjang tahun ini, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas situs independen icasualties.org dan lebih tinggi dari tahun 2009 yang hanya 521.

Prajurit pertama tewas dalam pertempuran dengan kelompok pejuang Islam di wilayah timur, sedang yang kedua tewas dalam serangan bom pinggir jalan, kata aliansi itu dalam pernyataan-pernyataan terpisah.

Tidak ada penjelasan terinci lebih lanjut mengenai jati-diri korban, sesuai dengan kebijakan ISAF.

Sebelumny hari Ahad (14/11), lima prajurit ISAF tewas akibat tembakan musuh di Afghanistan timur, sementara dua orang lagi tewas di provinsi Helmand, Afghanistan selatan, akibat  ledakan bom rakitan.

Saat ini, bom rakitan yang dikenal sebagai IED (peledak improvisasi) mengakibatkan 70-80 persen korban di pihak pasukan asing di Afghanistan, menurut militer.

Pemimpin Taliban Mullah Omar menyatakan, Senin (15/11), pihaknya akan meningkatkan serangan taktis terhadap pasukan koalisi untuk menjebak musuh dalam perang yang melelahkan dan mengusir mereka seperti pasukan eks-Uni Sovyet.

..Kematian dua orang pasukan asing tersebut menjadikan seluruh korban tewas dari prajurit ISAF mencapai 648 prajurit sepanjang tahun ini, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas situs independen icasualties.org..

Saat ini terdapat lebih dari 150.000 orang anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO yang berasal dari 43 negara dan ditempatkan di Afghanistan untuk membantu pemerintahan Presiden Hamid Karzai meredam perlawanan pejuang Islam Taliban yang jumlahnya diperkirakan hanya 30.000 orang.

Para komandan NATO telah memperingatkan negara-negara Barat agar siap menghadapi jatuhnya korban lebih banyak karena mereka sedang melaksanakan strategi untuk mengakhiri perang lebih dari delapan tahun di negara itu.

Pasukan NATO dan Afghanistan saat ini terlibat dalam serangan besar-besaran di sekitar Kandahar -- kota terbesar di wilayah selatan -- yang bertujuan menghalau para pejuang Islam dari daerah tersebut untuk membantu mengakhiri perang panjang Afghanistan.

Marinir AS memimpin 15.000 prajurit AS, NATO dan Afghanistan dalam Operasi Mushtarak yang bertujuan menumpas pejuang Islam, yang diluncurkan menjelang fajar Sabtu (13/2) untuk membuka jalan agar pemerintah Afghanistan bisa mengendalikan lagi daerah Helmand.

Serangan besar-besaran itu mendapat perlawanan sengit dari Taliban

Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan perlawanan sejak digulingkan dari kekuasaan yang sah di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Sheikh Osama bin Laden, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001. (ant)


latestnews

View Full Version