Khost, Afghanistan (Voa-Islam.com) - Pejuang Taliban membunuh seorang perwira polisi senior di Afghanistan timur, kata beberapa pejabat provinsi, Minggu (21/11).
Serangan itu terjadi sehari setelah para pemimpin NATO mengakhiri pertemuan puncak di Lisabon untuk mensahkan rencana penyerahan kendali keamanan di Afghanistan kepada pasukan negara itu pada akhir 2014.
Akbar Jan, kepala kepolisian untuk wilayah Musa Khil di provinsi bergolak Khost yang berbatasan dengan Pakistan, tewas dalam serangan gerilya, kata kepala kepolisian provinsi itu, Abdul Hakim Esaaqzai, kepada Reuters.
Ia menambahkan bahwa dua pengawalnya terluka dalam serangan tersebut, yang terakhir dari serangkaian pembunuhan terhadap pejabat pemerintah oleh gerilyawan.
Bulan lalu, pemboman terhadap sebuah masjid menewaskan gubernur provinsi Kunduz dan sedikitnya 12 jamaah lain.
Pada bulan yang sama, bom-bom pinggir jalan yang dipasang pejuang Taliban menewaskan seorang kepala kepolisian di Herat barat serta tiga polisi lain, dan juga seorang gubernur dari daerah Nangarhar timur serta dua pembantunya.
..bom-bom pinggir jalan yang dipasang pejuang Taliban menewaskan seorang kepala kepolisian di Herat barat serta tiga polisi lain, dan juga seorang gubernur dari daerah Nangarhar timur serta dua pembantunya..
Kekerasan meningkat di Afghanistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun ini ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.
Jumlah kematian prajurit asing di Afghanistan tahun ini juga sudah melampaui 650 dan merupakan yang tertinggi, dan 2010 telah menjadi tahun paling mematikan bagi pasukan NATO.
Pemimpin Taliban Mullah Omar telah menyatakan, pihaknya akan meningkatkan serangan taktis terhadap pasukan koalisi untuk memerangkap musuh dalam perang yang melelahkan dan mengusir mereka seperti pasukan eks-Uni Sovyet.
Saat ini terdapat lebih dari 150.000 prajurit yang ditempatkan di Afghanistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai memerangi gerilyawan Taliban.
Para komandan NATO telah memperingatkan negara-negara Barat agar siap menghadapi jatuhnya korban karena mereka sedang melaksanakan strategi untuk mengakhiri perang lebih dari delapan tahun di negara itu. (antara)