View Full Version
Rabu, 24 Nov 2010

Mantan Tahanan Guantanamo Berencana Gempur Kerajaan Saudi

SANA'A (voa-islam.com): Bulan Oktober kemarin, pemerintah Yaman menawarkan hadiah sebesar 50.000 dolar Amerika untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Ahmad Abdul Aziz al Jasser, seorang warga negara Saudi. Menurut Agence France Presse, kementrian dalam negeri Yaman menjelaskan al Jasser bersama beberapa rekannya sebagai "diantara operator Al Qoidah yang paling berbahaya dalam operasi terorisme dan sabotase."

Pihak berwenang Saudi menuduh al Jasser dan anggota lain dari Al Qoidah Jazirah Arab (AQAP) telah merencanakan serangan di dalam kerajaan Saudi pada Desember 2009, saat itu ketika pasukan keamanan Saudi sedang berjuang melawan pemberontak Houthi. Upaya serangan dari Al Qoidah tersebut adalah "melakukan pembunuhan atau menyerang fasilitas minyak negara itu."

Menurut harian Asharq al-Aswat, salah satu anggota jaringan al Jasser adalah mantan tahanan Guantanamo bernama Murtahda Ali Saeed Makram. Pasca pertempuran di Tora Bora pada akhir 2001, Makram melarikan diri ke Pakistan utara, namun di tempat itu ia kemudian tertangkap. Ia dibawa ke Guantanamo selama beberapa tahun sampai dipulangkan ke Arab Saudi pada 9 November 2007.

Makram disebut-sebut sebagai salah satu dari beberapa tahanan mantan Guantanamo yang kini mengincar kerajaan Saudi.

Ia "membenci orang Amerika dan semua non-Muslim"

Berdasarkan memo yang dibuka untuk publik yang disiapkan oleh pejabat militer Amerika di Guantanamo, Makram berangkat untuk berjihad pada tahun 2000. Ia meninggalkan rumahnya di Arab Saudi dan menuju Afghanistan dengan melakukan perjalanan melalui Yaman dan Pakistan. Setelah tinggal di beberapa wisma, Makram maju ke garis sekunder, dimana ia sebagai seorang penjaga. Beberapa bulan kemudian, Makram "maju ke garis depan setelah Aliansi Utara" melancarkan serangan terhadap Taliban dan pasukan Al Qoidah di Bagram.

Pada akhir November 2001, Makram menuju pegunungan Tora Bora, Tora Bora adalah pegununga yang menjadi kubu Taliban dan Al Qoidah pada saat itu. Kedatangan Makram ke Tora Bora ini atas panggilan Usamah bin Ladin untuk membantu pertempuran disana setelah kedatangan pasukan invasi pimpinan Amerika di Afghanistan.

Makram kemudian pindah ke Pakistan, dan akhirnya ia tertangkap. Beberapa dokumen yang ditemukan Amerika menunjukkan bahwa Makram sebagai anggota Al Qoidah.

Kini,  jika Makram akan kembali untuk berjihad adalah tidak mengherankan. Ia pernah mengatakan kepada para pejabat Guantanamo saat ditahan bahwa "nasibnya adalah di tangan Allah dan bukan di tangan orang-orang Amerika, ia menambahkan bahwa ia membenci Amerika dan semua non-Muslim." (za/LWJ)


latestnews

View Full Version