View Full Version
Selasa, 11 Jan 2011

Jamaah Islamiyah Pakistan: Tidak Ada Ruang Untuk Sekuler di Pakistan

LAHORE (voa-islam.com): Islam adalah satu-satunya identitas Pakistan, dan tidak ada ruang untuk sekularisme dan pendukungnya di negara ini, kata wakil sekretaris Jama'at-e-Islami Jenderal Hafiz Sajid Anwar.

Menghadiri jamaah di masjid Mansoora, Anwar mengatakan bahwa seorang Muslim tidak bisa mentolerir penghujatan kepada Nabi (SAW), lapor The Nation.

Anwar mendesak para penguasa untuk mengambil pelajaran dari pembunuhan Gubernur Punjab Salman Taseer, tidak ada khatib resmi dan para imam yang mau memimpin doa pada pemakamannya.

Pada Selasa lalu, Taseer dibunuh oleh Malik Mumtaz Hussain Qadri, salah satu pengawalnya sendiri dari pasukan keamanan elit. Ia melepaskan tembakan kepada Taseer karena gubernur itu mendukung pembebasan seorang wanita Pakistan-Kristen Asia Bibi, yang telah divonis mati karena melakukan penghujatan terhadap Islam.

Konsesus dari umat terhadap penghujat Nabi adalah dihukum mati, kata Anwar. Ia menambahkan bahwa Taseer secara publik telah menyatakan bersimpati terhadap wanita penghujat Islam itu, ia menyatakan dukungan penuh padanya dan berjanji memintakan grasi, padahal itu sesuatu hal yang tidak pantas di kantornya.

Anwar mengatakan bahwa Asia Bibi telah dihukum oleh pengadilan hukum dan bukan oleh mufti atau ulama dan bahwa Taseer telah menerbitkan laporan yang melanggar konstitusi negara, Qur'an dan Sunnah, yang kesan pandangan anti-Islam dan akhirnya menyebabkan pembunuhan itu.

Ia juga menuntut pembebasan segera Mumtaz Qadri, pengawal yang menembak Taseer sebanyak setidaknya 17 kali sebelum menyerah.

Sedang didepan jamaah lain di masjid Institut Syed Maudoodi, pemimpin JI Idrees Muhammad Hafiz mengatakan bahwa pembunuhan Taseer seharusnya menjadi pembuka mata bagi para penguasa lain yang berteriak-teriak terhadap UU Penghujatan. Ia menyatakan bahwa Mumtaz Qadri yang menembak mati Taseer adalah tidak bersalah. [Za/ANI]


latestnews

View Full Version