BASILAN, FILIPINA SELATAN (voa-islam.com) - Operasi yang masih terus berlangsung oleh unit Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) terhadap Kelompok Abu Sayyaf (ASG) di kota Tipo-Tipo dan Al-Barka, Basilan telah menyebabkan ratusan keluarga dari warga sipil mengungsi dan hancurnya rumah-rumah mereka dalam beberapa hari terakhir.
Daerah yang terkena dampak dari operasi tersebut adalah Barangay Cambug, Makalang, Linuan, Kailih, Danapah dan Guinanta di Al-Barka, dan Barangay Limbu Upas dan Baguindan di Tipo-Tipo.
Laporan lapangan yang diterima mengatakan para pengungsi (IDP) sekarang tinggal di tempat tinggal sementara dan pusat-pusat evakuasi di Magkawa, Al-Barka dan Poblacion Lagayas di Tipo-Tipo.
Beberapa mortir ditembakkan oleh pasukan pemerintah terhadap daerah-daerah berpenduduk sipil selama operasi berlangsung, kata laporan itu.
Tidak ada laporan mengenai korban pada pasukan pemerintah dan di sisi Abu Sayyaf.
..Beberapa mortir ditembakkan oleh pasukan pemerintah terhadap daerah-daerah berpenduduk sipil selama operasi berlangsung..
Sementara itu, pasukan dari Angkatan Bersenjata Islam Bangsamoro (BIAF) - Front Pembebasan Islam Moro (MILF) mengeluhkan tembakan-tembakan mortir pasukan AFP pada posisi mereka di Kailih, menyebut tindakan ini sebagai provokasi yang melanggar gencatan senjata antara pemerintah dan MILF.
Kemarin, pasukan MILF di Guinanta melaporkan bahwa pasukan Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) berada sekitar 200 meter dari posisi mereka. Bagaimanapun, mereka mengatakan bahwa mereka akan menghindari pertempuran dengan pasukan militer Filipina sehingga dimulainya kembali jadwal dari negosiasi damai antara pemerintah dan MILF di Malaysia pada tanggal 9 dan 10 Juli 2011 dan tidak akan terpengaruh oleh dengan provokasi apapun kecuali mereka tidak memiliki pilihan lain selain untuk membela sendiri.
MILF melalui Komite gencatan senjata akan mengajukan keluhan resmi terhadap pemerintah karena melanggar kesepakatan gencatan senjata pemerintah dan MILF dan kesepakatan mengenai perlindungan sipil karena penembakan mortir ke posisi pasukan MILF dan daerah-daerah sipil, penghancuran rumah-rumah sipil, dan gerakan tidak terkoordinasi pasukan pemerintah di wilayah MILF yang dapat memicu baku tembak antara pasukan MILF dan pemerintah. (lwrn)