View Full Version
Selasa, 01 Feb 2011

AS Tetap Bela Diplomatnya Yang Bunuh 2 Warga Pakistan

WASHINGTON (voa-islam.com) - Pemerintah Amerika Serikat pada hari Senin (31/01/2011) menyerukan kembali pembebasan seorang diplomat Amerika yang dituduh membunuh dua warga Pakistan, mengatakan bahwa ia bertindak untuk pertahanan diri yang sah.

"Dia adalah anggota dari staf teknis administratif kedutaan dan karena itu berhak untuk memdapatkan kekebalan kriminal penuh. Dia tidak dapat ditangkap atau ditahan secara sah sesuai dengan Konvensi Wina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Philip Crowley.

Crowley mengatakan Washington setuju dengan versi pegawai AS tersebut tentang peristiwa itu: "Dalam pandangan kami, ia bertindak membela diri, ketika dihadapkan oleh dua pria bersenjata di sepeda motor."

Diplomat tersebut, Raymond Davis, mengaku "memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa orang-orang bersenjata ingin menyakitinya, dan beberapa menit sebelumnya, masih menurut Davis, dua orang tersebut, yang memiliki catatan kriminal, telah merampok uang dan barang berharga di bawah todongan senjata dari seorang warga Pakistan di wilayah yang sama., "kata Crowley.

..seorang pengacara Pakistan menyerukan agar warga Amerika yang menembak mati dua orang pekan lalu untuk diadili atas pembunuhan meskipun Amerika Serikat mengklaim hukum kekebalan diplomatik..

Sebelumnya seorang pengacara Pakistan menyerukan agar warga Amerika yang menembak mati dua orang pekan lalu untuk diadili atas pembunuhan meskipun Amerika Serikat mengklaim hukum kekebalan diplomatik.

Pengacara lokal pengacara Saeed Zafar mengajukan permohonan di bawah hukum kepentingan publik, mengklaim bahwa Davis harus diadili di Pakistan dan harus dicegah untuk diserahkan kepada pemerintah AS.

Kedutaan AS di Islamabad telah menyatakan kekebalan diplomatik atas nama Davis, yang digambarkan sebagai seorang pegawai konsulat, yang sedang diselidiki atas tuduhan pembunuhan ganda setelah penembakan di Lahore hari Kamis.

Pengadilan Pakistan sendiri sejauh ini menolak untuk melepaskan Raymond Davis. (AFP)


latestnews

View Full Version