FILIPINA SELATAN (voa-islam.com) - Front Pembebasan Islam Moro (MILF) mendesak para pemimpin Mesir yang dipimpin oleh Presiden Hosni Mubarak untuk mendengarkan tuntutan rakyat mereka.
Demikian pernyataan seorang perwira senior MILF, yang meminta anonimitas, sebagai reaksi terhadap protes massa yang terus berlanjut di Mesir yang telah menyebabkan puluhan orang tewas, fasilitas transportasi lumpuh, dan kekuasaan dan komunikasi terganggu.
Protes massa tersebut, dihadiri oleh jutaan orang, sedang berlangsung di berbagai kota di seluruh Mesir khususnya di ibukota Kairo dan Kota Alexandria.
"Tolong dengarkan teriakan dan tuntutan masyarakat dengan sangat humanis," kata MILF dalam pesan teks yang dikirim ke website luwaran.com Kamis (03/02/2011) kemarin.
..Banyak dari para pemimpin senior MILF dididik di Mesir termasuk Syaikh Hashim Salamat dan dan wakil ketua MILF saat ini, Aleem Abdulaziz Mimbantas..
Tidak ada rincian lain yang disediakan dalam pesan tersebut, yang ditafsirkan sebagai kepatuhan umum untuk kebijakan dari MILF terhadap "tidak akan ikut campur tangan politik" pada saat pihak-pihak yang terlibat permasalahan adalah orang asing terutama Muslim, kecuali jika masalah tersebut menjadi pertaruhan yang sangat penting, seperti pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran, hak untuk menentukan nasib sendiri, kesetaraan masyarakat, dan hak kebebasan dasar orang lain.
Banyak dari para pemimpin senior MILF dididik di Mesir termasuk Syaikh Hashim Salamat dan dan wakil ketua MILF saat ini, Aleem Abdulaziz Mimbantas.
Saat itu di Kairo, Mesir, di mana Syaikh Hashim Salamat dan rekan-rekannya memikirkan untuk mendirikan sebuah gerakan kemerdekaan di Mindanao pada tahun 1962 ketika mereka masih menjadi mahasiswa di Universitas Al-Azhar, universitas tertua saat ini.
Beberapa dari mereka mengambil pelatihan militer di salah satu sekolah militer di sana.
Saat ini ada sekitar 350 mahasiswa Moro yang belajar di berbagai perguruan tinggi di Mesir. (aa/lwrn)