View Full Version
Senin, 07 Feb 2011

Turis Wanita Italia Diculik Al Qoidah Aljazair

SAHARA (voa-islam.com): Seorang turis wanita Italia telah diculik oleh kelompok bersenjata di gurun Sahara Aljazair, lapor kantor berita resmi dan sumber keamanan pemerintah pada hari Jum'at.

Kelompok bersenjata sayap Al Qoidah Afrika Utara telah lama aktif di gurun Sahara dan telah menculik beberapa orang asing, sebagian besar aktifitas kelompok ini berada di daerah gurun selatan perbatasan Aljazair.

Sumber keamanan Aljazair mengatakan para penculik itu berafiliasi denghan Al Qoidah.

Di Roma, Kementrian Luar Negeri Italia mengeluarkan pernyataan yang mengatakan masih memverifikasi laporan penculikan tersebut. Sementara itu Italia meminta pihak berwenang Aljazair untuk tidak melakukan apa-apa yang dapat membahayakan keselamatan wantia tersebut.

Agen resmi berita Aljazair APS mengatakan operasi besar sedang berlangsung untuk menemukan wanita itu, dengan melibatkan pasukan keamanan dan militer.

Wanita Italia itu diculik pada Rabu malam di padang pasir sebelah selatan kota Aljazair Djanet, para penculik kemudian memperbolehkan wanita itu menggunakan telepon satelit untuk menghubungi operator tur, yang kemudian memberitahu pihak berwenang, menurut penjelasan otoritas lokal.

Sumber keamanan Aljazair mengatakan sandera adalah seorang wanita 56 tahun dan dia berada di wilayah gurun yang sering dikunjungi wisatawan saat ia ditangkap.

Ia diculik bersama dengan seorang pemandu jalan dan juru masak, tapi mereka dibebaskan kata sumber otoritas lokal.

Cabang lokal Al Qoidah, yang dikenal sebagai Al Qoidah Islamic Maghreb (AQIM) telah selama bertahun-tahun mentargetkan warga Barat untuk diculik di Sahara, sebagian besar sandera dibebaskan dengan imbalan uang tebusan meskipun beberapa sandera telah tewas.

AQIM muncul akibat dari konflik berkepanjangan antara pasukan kemanan Aljazair dan pejuang Islam di wilayah utara terpadat di Aljazair, sepanjang pantai Mediterania. Namun untuk penculikan ini, pihak AQIM belum secara resmi mengumumkan kepada media. [Za/reuters]


latestnews

View Full Version