MINDANAO (voa-islam.com.): Komandan pejuang Muslim Filipina telah membentuk sebuah faksi terpisah dari ratusan pejuang Muslim dan menolak perundingan perdamaian untuk mengakhiri perlawanan bersenjata mereka terhadap pemerintah Filipina yang telah dilakukan selama beberapa dekade, kata pemimpin kelompok gerilya tersebut hari Sabtu.
Ameril Umbra Kato, yang menjadi buronan oleh pemerintah Filipina karena memimpin serangan terhadap komunitas Kristen yang menewaskan puluhan orang Kristen pada tahun 2008, ia mengundurkan diri tujuh bulan lalu sebagai pemimpin unit gerilya, hal ini disampaikan oleh Murad Ibrahim, selaku kepala gerakan itu kepada para reporter di markas pusat mereka di wilayah selatan.
Sedang ketua perunding perdamaian pihak MILF Mohagher Iqbal mengatakan Kato telah mengundurkan diri sebagai kepala unit gerilya, konon karena alasan kesehatan karena ia telah berusia lebih dari 70 tahun.
..Komandan pejuang Muslim Filipina telah membentuk sebuah faksi terpisah dari ratusan pejuang Muslim dan menolak perundingan perdamaian untuk mengakhiri perlawanan bersenjata mereka terhadap pemerintah Filipina..
Atas mundurnya Kato dari MILF yang kini fokus pada perundingan damai, Iqbal mengatakan ini hanya masalah perbedaan antara Kato dan taktik. Iqbal menambahkan bahwa negosiasi mendatang masih akan sejalan dengan konsep jihad atau perjuangan bersenjata.
Perundingan Perdamaian antara pemerintah Filipina dan MILF ini ditengahi oleh Malaysia dan dijadwalkan akan dilanjutkan minggu depan di Kuala Lumpur setelah dibuka bulan lalu dibawah pemerintahan baru Presiden Benigno Aquino III.
Jika perundingan ini berhasil maka akan mengakhiri perjuangan bersenjata kelompok MILF terutama di propinsi Maguindanao selatan kota Sultan Kudarat. Didalam kelompok itu sendiri tidak dipungkiri akan terdapat perdebatan internal mengenai setuju atau tidaknya mengakhiri perjuangan bersenjata. [Za/Canadian Press]