View Full Version
Jum'at, 11 Feb 2011

Dua Tentara Inggris dan Pensiunan Perwira Amerika Tewas di Afghanistan

KANDAHAR (voa-islam.com): Seorang karyawan bea cukai Amerika dan dua tentara Inggris tewas dalam serangan pejuang Taliban di Afghanistan selatan dimana kekerasan terus berlanjut meskipun ada jeda musim dingin di negeri itu.

Seorang pembom menewaskan seorang pensiunan karyawan bea cukai Amerika dan petugas keamanan perbatasan serta melukai tiga orang karyawan Amerika pada hari Senin di Kandahar yang tetap menjadi basis kelompok Taliban meskipun pasukan Amerika telah masuk ke daerah Kandahar selama satu tahun terakhir.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Janet Napolitano mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Selasa malam di Washington bahwa David Hilman, seorang perwira pensiunan yang telah bekerja untuk pemerintah Amerika selama 30 tahun, tewas dalam ledakan di Gudang Bea Cukai Inland di Kandahar.

Polisi Afghanistan mengatakan pembom meledakkan diri di dalam komplek gudang bea cukai tersebut saat tempat itu sedang dikunjungi oleh pasukan NATO.

Taliban di Kandahar menyerang pada pejabat dan orang lain yang mendukung pasukan pemerintah. Pada awal bulan ini, seorang pembom juga menewaskan wakil gubernur propinsi tersebut.

Di Afghanistan utara, sebuah bom pinggir jalan meledak dan menewaskan direktur investigasi kriminal di distrik Chimtal propinsi Balkh. Juru bicara kepolisian Sher Jan Durani mengatakan pada hari Rabu bahwa empat pengawal juga terluka ketika ledakan bom menghantam kendaraan yang membawa pejabat Noor Ahmad.

Dua Tentara Inggris Tewas

Sementara itu, Kementrian Pertahanan Inggris mengatakan dua tentara dari resimen parasut tewas ditembak ketika sedang berpatroli di distrik Nad Ali di propinsi Helmand pada pagi hari Rabu. Hingga kini, sudah 10 tentara NATO yang tewas di bulan Februari.

Tahun lalu adalah tahun paling mematikan di Afghanistan selama perang yang sudah berjalan hampir satu dekade, lebih dari 700 tentara internasional tewas, dibandingkan pada tahun 2009 yang hanya 500 pasukan internasional yang tewas. [Za/canadian press]


latestnews

View Full Version