AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pelaku bom jihad Taliban menewaskan 19 orang, termasuk 17 anggota pasukan keamanan Afghanistan, pada hari Sabtu (12/02/2011) dalam serangan di provinsi Kandahar selatan, wilayah yang menjadi fokus upaya NATO untuk mengubah gelombang perang.
Pajuang Taliban menggunakan senjata, bom jibaku dan sebuah mobil sarat dengan bahan peledak dalam sebuah serangan di markas polisi provinsi di kota Kandahar.
Para pejabat provinsi mengatakan 15 polisi dan seorang pejabat intelijen tewas. Pasukan pimpinan NATO mengatakan kemudian bahwa jumlah korban tewas adalah 19, termasuk dua warga sipil. Mereka mengatakan 49 orang terluka, termasuk 23 warga sipil dan sembilan anak-anak.
Serangan itu berlangsung selama beberapa jam ketika pria bersenjata melepaskan tembakan dari jendela sebuah aula pernikahan di dekatnya dan tiga pelaku bom jihad meledakkan diri. Sebuah bom mobil meledak di dekat perimeter kompleks polisi, koalisi yang dipimpin NATO mengatakan.
Serangan yang diatur dengan baik terhadap target pemerintah tingkat tinggi menggarisbawahi potensi pemberontakan di Afghanistan selatan, jantung tradisional Taliban dan fokus dari serangan NATO untuk mengambil kembali daerah-daerah di bawah kekuasaan otoritas paralel Taliban.
..Serangan itu berlangsung selama beberapa jam ketika pria bersenjata melepaskan tembakan dari jendela sebuah aula pernikahan di dekatnya dan tiga pelaku bom jihad meledakkan diri..
Gubernur Kandahar mengatakan seorang pejuang Taliban keempat yang mengenakan rompi bom jihad ditembak dan terluka sebelum ia berhasil meledakkan bahan peledak itu. Pejuang Taliban itu dibawa ke tahanan polisi.
Kelompok Taliban sendiri mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
"Musuh-musuh Afghanistan telah sekali lagi menunjukkan niat jahat mereka," kata Presiden Afghanistan Hamid Karzai dalam sebuah pernyataan, dan memerintahkan keamanan ditingkatkan di Kandahar.
Amerika Serikat telah memuji peningkatan keamanan di Kandahar dan provinsi tetangga Helmand setelah serangan besar-besaran tahun lalu untuk mendorong mundur para pejuang Taliban dari wilayah kunci sepanjang perbatasan selatan Afghanistan dan Pakistan.
Washington berencana untuk memulai penarikan sebagian dari 100.000 pasukan yang mereka miliki di Afghanistan tahun ini.
..pejuang Taliban telah meningkatkan kampanye pembunuhan yang menargetkan, terutama terhadap tokoh-tokoh penting pemerintah, demi menghambat upaya untuk memperluas kekuasaan pemerintah pusat..
Tapi kekerasan di seluruh negeri terus meningkat ke level yang lebih tinggi, dengan pemberontakan yang menyebar dari benteng-benteng di selatan ke wilayah yang sebelumnya damai di utara dan barat.
Kandahar adalah tanah air spiritual dari sebuah perjuangan ulet Taliban saat ini yang telah berlangsung selama 10 tahun, dan kunci untuk upaya-upaya Washington dalam perang tersebut di tengah semakin frustrasinya kalangan masyarakat AS.
Puluhan ribu pasukan asing dan Afganistan telah menjalankan operasi "pembersihan" di beberapa kabupaten yang paling stabil di Kota Kandahar, sementara polisi Afghanistan, dibimbing oleh pelatih asing, membentuk perimeter keamanan di dalam kota.
Tetapi sementara kota ini mengalami penurunan dalam serangan besar-besaran beberapa tahun terakhir, pejuang Taliban telah meningkatkan kampanye pembunuhan yang menargetkan, terutama terhadap tokoh-tokoh penting pemerintah, demi menghambat upaya untuk memperluas kekuasaan pemerintah pusat.
Bulan lalu, seorang pelaku bom jihad meledakkan diri dengan sepeda motor dan menewaskan wakil gubernur Kandahar saat ia meninggalkan rumahnya. (agency)