View Full Version
Rabu, 16 Feb 2011

12 Tewas dalam Bentrokan Senjata di Wilayah Kaukasus

KAUKASUS (voa-islam.com) - Sedikitnya 12 kematian telah dilaporkan terjadi di wilayah Kaukasus Rusia selatan ditengah pertempuran antara kelompok pejuang Kaukasus dan pasukan keamanan.

Sekelompok yang terdiri dari tujuh orang bersenjata - dan tiga petugas polisi - tewas dalam sebuah serangan hari Selasa (15/02/2011) pada sebuah lahan pertanian yang ditinggalkan di perbatasan antara Karachayeva-Cherkessia dan propinsi Stavropol di bagian barat wilayah tersebut, kata juru bicara polisi Sergei Kulik.

Para tersangka diyakini berada di balik serangan terhadap sebuah mobil polisi awal bulan ini, di mana tiga petugas tewas.

Kekerasan di propinsi ini lebih jarang terjadi dibandingkan di negara tetangga Dagestan, Ingushetia dan Chechnya, di mana serangan mematikan berlangsung hampir setiap hari.

..tujuhorang bersenjata - dan tiga petugas polisi - tewas dalam sebuah serangan hari Selasa (15/02/2011) pada sebuah lahan pertanian yang ditinggalkan di perbatasan antara Karachayeva-Cherkessia dan propinsi Stavropol..

Secara terpisah, dua tersangka pelaku bom jibaku dilaporkan gugur pada hari Selasa di ibukota Chechnya, Grozny, setelah polisi, mengambil tindakan terhadap pasangan pembom tersebut.

Ada muncul laporan yang saling bertentangan apakah mereka ditembak oleh polisi, atau sabuk bom jibaku mereka meledak.

Tidak ada petugas polisi terluka di sana, kata pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov.

Pertempuran senjata di perbatasan Karachayeva-Stavropol telah menimbulkan kekhawatiran bahwa kekerasan terus tersebar di seluruh Kaukasus yang secara etnik terbagi.

..Dia dan suaminya, Vitaly Razdobudko-sebagai orang Kristen Ortodoks yang masuk Islam-telah membangkitkan minat media untuk menjuluki mereka sebagai "kaum Wahabi Rusia..

Pusat serangan terus berlanjut di Dagestan, di mana dua pembom jihad menewaskan empat orang dan melukai 27 lainnya pada Senin malam.

Salah satu pembom dibalik serangan di desa pegunungan Gubden Dagestan telah diidentifikasi sebagai Marina Khorosheva, seorang wanita muda Muallaf Rusia yang terkait dengan serangan jibaku yang gagal di Moscow Red Square pada tanggal 31 Desember.

Dia dan suaminya, Vitaly Razdobudko-sebagai orang Kristen Ortodoks yang masuk Islam-telah membangkitkan minat media untuk menjuluki mereka sebagai "kaum Wahabi Rusia".

Sampel dari tubuh pembom kedua telah dikirim untuk analisa DNA, kata polisi, yang mengatakan mereka tidak bisa mengkonfirmasi apakah Razdobudko di belakang serangan itu.

"Untuk saat ini, ini tidak lebih dari spekulasi, karena tubuh pembom jihad itu meledak berkeping-keping," kata juru bicara polisi. (aa/aje)


latestnews

View Full Version