KUNDUZ, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Seorang pelaku bom jihad menewaskan lebih dari 31 tentara Afghanistan, dalam serangan hari Senin (14/03/2011) di pusat perekrutan tentara Afghanistan di provinsi utara Kunduz. Taliban mengakui serangan itu, yang merupakan bom jibaku terbaru di provinsi utara.
Pelaku bom jihad Taliban meledakkan bom yang ditempatkan pada sepeda di pusat perekrutan tentara di Kota Kunduz, ibukota provinsi.
"Korban tewas termasuk rekrutmen tentara baru, pasukan tentara dan warga sipil," kata Wakil Gubernur Kunduz kepada Reuters, yang menyebutkan korban tewas mencapai 37 orang. Sementara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) mengatakan empat anak-anak termasuk diantara yang tewas. Sejumlah orang lainnya terluka.
Taliban mengakui serangan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada website mereka, Voice of Jihad, namun mengatakan semua yang tewas adalah tentara dan pekerja pemerintah.
"Sebanyak 31 boneka asing termasuk tentara dan perwira Afghanistan tewas dan lebih dari 34 terluka parah dalam operasi syahid yang dilakukan oleh Saifullah, seorang singa Imarah Islam Afghanistan di kota Kunduz," terbaca pernyataan itu.
..Sebanyak 31 boneka asing termasuk tentara dan perwira Afghanistan tewas dan lebih dari 34 terluka parah dalam operasi syahid yang dilakukan oleh Saifullah, seorang singa Imarah Islam Afghanistan di kota Kunduz..
Serangan itu adalah serangan besar ketiga di Kunduz, dan yang terakhir dalam serangkaian pemboman jibaku yang menargetkan pejabat pemerintah dan pasukan keamanan.
Sebelumnya lima hari lalu, Taliban membunuh Jenderal Abdul Rahman Sayedkhili, kepala polisi provinsi, dan empat pengawalnya dalam serangan bom jibaku di sebuah pasar di Kota Kunduz.
Pada 21 Februari, seorang pelaku bom jihad Taliban menewaskan 32 orang dalam serangan terhadap departemen statistik nasional cabang provinsi di distrik Imam Sahib.
Pada 10 Februari, seorang pembom jihad menewaskan gubernur distrik Chardara dan enam orang lainnya. Distrik ini dikenal merupakan surga bagi Taliban dan sekutu kelompok tersebut, Gerakan Islam Uzbekistan yang terkait dengan Al-Qaeda.
Pada 8 Oktober 2010, seorang pembom jihad Taliban menewaskan Gubernur Muhammad Umar ketika dia sembahyang di sebuah masjid di provinsi Takhar. Omar telah sangat vokal dalam menentang Taliban, dan telah konsisten memperingatkan penyebaran Taliban dan sekutu kelompok tersebut di utara Afghanistan. (aa/lwj)