AFGANISTAN (voa-islam.com) - Delapan anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan AS kembali tewas dalam banjir kekerasan terbaru terhadap pasukan asing di Afghanistan selatan.
"Tujuh anggota ISAF tewas menyusul serangan bom rakitan di Afghanistan selatan hari ini (26/05/2011),"lapor seorang koresponden Press TV, mengutip pernyataan singkat yang dirilis oleh kontingen militer pada hari Kamis.
Sementara itu, Pentagon telah mengkonfirmasi bahwa semua tentara yang tewas tersebut merupakan orang Amerika.
Dalam insiden terpisah, seorang tentara pimpinan AS juga tewas pada hari Kamis dalam kecelakaan helikopter di provinsi tenggara Afghanistan Paktika, sekitar 155 kilometer tenggara ibukota Afghanistan Kabul.
Kelompok pejuang Taliban mengatakan mereka menembak jatuh helikopter yang dioperasikan oleh pasukan militer AS di provinsi Paktika. Taliban juga mengklaim bahwa mereka telah menembak jatuh beberapa pesawat tanpa awak drone serta helikopter milik NATO dan ISAF di berbagai bagian Afghanistan.
Menurut laporan seorang koresponden Press TV, helikopter itu hancur Kamis pagi setelah turun di distrik Nikah provinsi Paktika.
..Taliban juga mengklaim bahwa mereka telah menembak jatuh beberapa pesawat tanpa awak drone serta helikopter milik NATO dan ISAF di berbagai bagian Afghanistan..
Insiden itu terjadi hanya dua hari setelah sebuah jet tempur NATO jatuh di provinsi Farah barat Afghanistan.
Sejauh ini bom pinggir jalan dan bom rakitan (IED) merupakan senjata paling mematikan pejuang Taliban yang digunakan untuk melawan pasukan asing, pasukan Afghanistan.
Lebih dari 191 tentara asing telah tewas di Afghanistan yang dilanda perang sepanjang tahun ini.
Tahun 2010, bagaimanapun, tetap menjadi tahun paling mematikan bagi korban militer asing dengan laporkan 711 diantaranya tewas. Jumlah itu menlampaui rekor sebelumnya 521, yang terjadi pada tahun 2009.
Ratusan warga sipil juga tewas dalam serangan udara yang dipimpin AS dan operasi darat di berbagai bagian Afghanistan selama beberapa bulan terakhir, sehingga semakin meningkatkan kemarahan orang-orang Afghanistan atas jumlah korban dari serangan mematikan yang tampaknya tak ada akhirnya.
Selain itu, korban tewas dari warga sipil Afghanistan yang meningkat sebagai akibat operasi NATO dan militer AS di negara itu telah memicu ketegangan antara Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan sekutu Barat-nya. (mb/ptv)