KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Kelompok Taliban mengklaim tanggung jawab atas tewasnya beberapa pejabat tinggi Afganistan dan internasional akibat bom jibaku saat mereka tengah meninggalkan rapat setelah membahas masalah keamanan dan cara-cara lain untuk mencegah protes besar-besaran di provinsi utara, di mana keamanan telah memburuk ketika NATO dan pasukan Afghanistan terfokus pada benteng pemberontak di selatan.
Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan itu adalah bagian dari kampanye pembunuhan pejuang Islam terhadap para pejabat tinggi pemerintah dan dimaksudkan untuk memotong serangan militer yang ia katakan Tentara Nasional Afghanistan berencana untuk lancarkan di utara.
Pelaku bom jibaku yang menyamar mengenakan seragam polisi Afghanistan meledakkan rompinya yang sarat bahan peledak pada pukul 4.45 sore saat pejabat tinggi keluar dari pertemuan mereka, seorang perwira polisi senior Afghanistan mengatakan kepada Associated Press, berbicara dengan syarat anonim karena ia tidak diizinkan berbicara dengan wartawan. Ada kilatan api dan orang-orang mulai berlari ke segala arah, katanya. Setelah itu, ruangan itu menjadi gelap dan asap putih mengepul dari kompleks.
video Berita televisi AP menunjukkan setelah ledakan kuatitu jendela dan pintu-pintu pecah dan hangus serta tanda hitam merusak banyak bangunan. Noda darah di atas batu paving di tempat parkir dan suara tentara melangkah melalui kaca pecah bisa didengar.
Ledakan bom tersebut menewaskan dua komandan senior polisi Afghanistan dan melukai jenderal Jerman yang mengkomandoi pasukan koalisi di Afghanistan utara.
Dua tentara Jerman dan dua warga Afghanistan lainnya juga tewas dalam ledakan itu, kejadian terakhir dalam ofensif musim semi pejuang Islam. Serangan itu datang hanya beberapa minggu sebelum rencana penarikan pasukan AS mulai musim panas ini.
Di antara orang mati itu adalah Jenderal Daud Daud, komandan polisi regional di Afghanistan utara, menurut direktur kesehatan provinsi, Dr Hassain Basech.
..Di antara orang mati itu adalah Jenderal Daud Daud, komandan polisi regional di Afghanistan utara,
Daud adalah seorang mantan wakil menteri dalam negeri untuk counternarcotics dan mantan pengawal Ahmad Shah Massoud, pemimpin Tajik karismatik yang memimpin Aliansi Utara dan meninggal dalam sebuah bom jibaku Al-Qaeda dua hari sebelum 11 September 2001, serangan-serangan yang memprovokasi invasi AS.
Ia diangkat menjadi kepala polisi zona utara, yang meliputi sembilan provinsi utara dari kantor pusatnya di Mazar-i-Sharif, sekitar setahun yang lalu, pada saat keamanan di Afghanistan utara terus memburuk.
Juga tewas adalah kepala polisi provinsi Jenderal Shah Jahan Noori, seorang sekretaris gubernur dan salah satu pengawal Daud, kata direktur kesehatan.
Jenderal Markus Kneip, komandan pasukan NATO untuk Afghanistan utara, merupakan salah satu yang terluka kata Menteri Pertahanan Jerman Thomas de Maizière di Berlin.
Awal tahun ini, Kneip mengambil alih komando regional utara NATO, yang meliputi sembilan provinsi di perbatasan Afghanistan dengan Pakistan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan. Beliau juga menjabat sebagai komandan nasional senior dari 4.900 tentara Jerman yang ditempatkan di utara, daerah yang telah relatif tenang tetapi telah melihat peningkatan kekerasan selama dua tahun terakhir.
Kekerasan telah meningkat di tersebut, di mana Taliban, Al-Qaeda dan pejuang dari kelompok militan lain diketahui bermarkas termasuk jaringan Haqqani, Hezb-i-Islami dan Gerakan Islam Uzbekistan. Pada bulan Oktober 2010, bom menewaskan Gubernur Kunduz Mohammad Omar dan 19 lainnya di sebuah masjid yang penuh sesak di provinsi Takhar. Omar dibunuh hanya beberapa hari setelah ia memperingatkan meningkatnya ancaman dari Taliban dan pejuang asing di utara. (in/ap)