KANDAHAR, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pemerintah Afghanistan pada Ahad (29/05/2011) menyatakan NATO membunuh 52 orang, sebagian besar warga sipil, dalam serangan udara terhadap pejuang Islam saat kekerasan meningkat dalam beberapa pekan belakangan dengan dimulainya musim pertempuran.
Di provinsi selatan, Helmand, pemerintah setempat menyatakan sedikit-dikitnya 14 warga, semuanya perempuan dan anak-anak, tewas serta enam orang lain luka akibat serangan udara pada Sabtu.
Marinir Amerika Serikat di kabupaten Nawzad, Helmand, minta dukungan udara setelah mendapat serangan senjata genggam, kata pernyataan pemerintah propinsi.
"Selama serangan udara itu, dua rumah penduduk menjadi sasaran dan menewaskan 14 warga serta enam lainya luka," katanya.
Pernyataan itu mengatakan yang tewas termasuk lima gadis, tujuh bocah laki-laki dan dua perempuan dewasa.
Sementara itu pihak ISAF mengatakan hanya dua warga sipil yang tewas dalam kejadian tersebut setelah awalnya menyatakan tidak ada korban jiwa dari pihak sipil.
"ISAF mengetahui bahwa warga diduga tewas dalam serangan udara ISAF," kata Mayor Tim James, juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO kepada kantor berita Prancis AFP.
..Di provinsi selatan, Helmand, pemerintah setempat menyatakan sedikit-dikitnya 14 warga, semuanya perempuan dan anak-anak, tewas..
Komando Daerah Baratdaya mengirimkan regu penilai bersama ke daerah itu untuk mengkaji tuduhan tersebut dan akan mengumumkan temuan mereka kepada pers, katanya.
Aslam, tetua kabupaten Nawzad, kepada AFP menyatakan kehilangan 12 kerabat, sementara 10 orang lain luka, termasuk anak-anak, dalam serangan udara itu.
Ia menyatakan beberapa tembakan diarahkan ke helikopter ISAF, yang terbang ke wilayah itu, dengan menambahkan bahwa helikopter kembali setelah 10 hingga 20 menit dan menembakkan roket, membunuh warga tak berdosa.
Menurut dia, lima anak-anak, lima laki-laki dan dua perempuan tewas dalam serangan tersebut.
Secara terpisah, Gubernur Nuristan pada Ahad mengatakan kepada AFP bahwa 18 warga dan 20 polisi tewas akibat "tembakan teman" dalam serangan udara pimpinan Amerika Serikat terhadap pejuang Islam di propinsi bergolak timurlautnya.
Nuristan adalah tempat pertempuran sengit pada pekan lalu antara Taliban dengnan pasukan keamanan Afghanistan.
Polisi dan warga menjadi sasaran pada Rabu, karena dikira pejuang, kata Jamaluddin Badr.
"Polisi itu tewas akibat salah tembak," kata Badar, dengan menambahkan bahwa serangan udara di daerah bergolak Do Ab menyasar tempat, yang petugas itu "baru saja" rebut dari pejuang dalam pertempuran.
"Masyarakat tewas, karena Taliban, yang kehabisan peluru, lari ke rumah warga dan kemudian warga itu dikira Taliban dan ditembak," kata gubernur itu.
..Gubernur Nuristan pada Ahad mengatakan kepada AFP bahwa 18 warga dan 20 polisi tewas akibat "tembakan teman" dalam serangan udara pimpinan Amerika Serikat terhadap pejuang Islam..
Mayor James menyatakan tuduhan itu juga diselidiki.
"ISAF mengirim regu pencari bukti untuk menyelidiki tuduhan tentang korban di kalangan warga dan polisi di Nuristan," katanya.
"Laporan awal kami tidak menunjukkan korban dari warga dalam serangan udara itu," tambahnya.
Korban di kalangan warga dalam perang pimpinan Amerika Serikat melawan pejuang Taliban terkait Al Qaida merupakan soal peka dan salah satu penyebab utama pelebaran jarak antara Presiden Hamid Karzai dengan pendukung Amerika Serikat-nya.
Karzai pada Sabtu memerintahkan Menteri Pertahanan Abdul Rahim Wardak mengambil alih kendali serangan malam dari pasukan NATO.
Pemerintah Karzai menyatakan sebagian besar korban dari warga sipil jatuh dalam gerakan seperti itu dan bahwa serangan malam atas rumah penduduk mengakibatkan warga Afghanistan yang lelah perang benci terhadap pemerintahan rapuhnya.
Sekitar 130.000 tentara asing pimpinan NATO di Afghanistan memerangi gerilyawan pimpinan Taliban, yang dilancarkan setelah serbuan pada 2001 menggulingkan pemerintahhannya di Kabul.(up/ant)