View Full Version
Rabu, 01 Jun 2011

Hamas Tidak Puas dengan Pembukaan Perlintasan Rafah

PALESTINA (voa-islam.com) - Perang kata-kata telah pecah antara Mesir dan Hamas, hanya empat hari setelah perlintasan Rafah yang menghubungkan antara Gaza di Palestina dan Mesir dibuka.

Kantor berita Palestina Ma'an melaporkan Selasa malam bahwa masing-masing pihak menuduh yang lain gagal untuk menyediakan sebuah sistem yang akan memungkinkan warga Palestina dari Gaza untuk menyeberangi perbatasan.
 
Hamas mengatakan Mesir hanya mengijinkan orang-orang untuk menyeberang pada hari Sabtu, ketika persimpangan tersebut pertama kali dibuka, dan para pemimpin Gaza menganggap ini kegagalan pada bagian negara itu untuk melaksanakan kewajibannya. Mereka juga menuduh penjaga perbatasan sewenang-wenang melarang warga Gaza dari menyebrang.

Namun pejabat keamanan senior di Mesir mengatakan kepada Ma'an negara mereka telah memberikan "kenikmatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk saudara Palestina" dan yang telah "berhadapan dengan srael untuk membuka perbatasan Rafah demi kebaikan".

Sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita tersebut bahwa orang-orang Palestina tertentu telah dilarang memasuki Mesir karena "kekhawatiran keamanan", menyiratkan mereka berada pada daftar pengawasan teror atau telah dihubungkan dengan terowongan penyelundupan ilegal.

..Hamas mengatakan Mesir hanya mengijinkan orang-orang untuk menyeberang pada hari Sabtu, ketika persimpangan tersebut pertama kali dibuka, dan para pemimpin Gaza menganggap ini kegagalan pada bagian negara itu untuk melaksanakan kewajibannya..

Ma'an mengatakan daftar orang-orang dilarang berjumlah sekitar 5.000 nama, dan bahwa penguasa Mesir dan Gaza akan segera bertemu untuk membahas dampaknya. Kantor berita itu menambahkan bahwa perlintasan saat ini tidak bekerja secara maksimal karena kurangnya peralatan keamanan.

Kedua belah pihak telah mengadakan pertemuan untuk membahas dampak dibukanya perlintasan tersebut. Laporan-laporan mengatakan mereka memutuskan untuk mengizinkan hanya 400 orang yang menyeberang dalam sehari, nama-nama yang ingin menyebrang harus diumumkan hari sebelumnya. Setiap orang sakit yang ingin menyeberang harus setuju untuk diperiksa oleh seorang dokter Mesir sebelum memasuki negara itu.

Sementara itu Perdana Menteri Hamas Ismail Haniyeh menyerukan pada semua warga Gaza yang menyeberang ke Mesir untuk "menghormati keamanan dan kedaulatan negara tersebut". Ia mengatakan ia tidak akan membiarkan "keamanan Mesir akan dirugikan".

"Kami menekankan sebelumnya kepada saudara kita di Mesir bahwa keamanan Anda adalah keamanan kami dan stabilitas Anda adalah stabilitas kami, karena mengangkat pengepungan, membebasan tanah, dan mengembalikan hak-hak," kata Haniyeh, memuji negara itu karena membuka perlintasan meskipun tekanan dari Israel dan Amerika Serikat. (up/ynet)


latestnews

View Full Version