View Full Version
Sabtu, 04 Jun 2011

21 Orang Tewas dalam Dua Serangan Bom di Tikrit Irak

TIKRIT, IRAK (voa-islam.com) - Sedikitnya 21 orang tewas dan lebih dari 70 lainnya terluka pada Jum'at dalam apa yang tampaknya sebagai dua buah serangan terkordinasi di kota Tikrit, kampung halaman dari mantan presiden Irak yang digulingkan, Saddam Hussein, kata pejabat.

Ledakan pertama, sebuah bom pinggir jalan, yang menargetkan jemaah shalat Jum'at di sebuah masjid membunuh 15 orang dan melukai 61 lainnya, kata Raed Ibrahim kepala departemen kesehatan provinsi Salahuddin kepada Reuters.

Beberapa jam kemudian, ketika orang-orang yang terluka sedang dirawat dirumah sakit Tikrit, seorang pembom jibaku meledakkan rompi bom di tempat  tersebut menewaskan 6 orang dan melukai 10 orang lainnya, kata polisi.

Korban dari ledakan bom pertama, yang terjadi saat orang-orang pulang Shalat Jum'at di wilayah mayoritas Muslim Sunni yang terletak 150 kilometer utara Bagdhad, termasuk seorang pejabat senior provinsi dan banyak pejabat lokal yang terluka.

Serangan itu dilakukan sehari setelah rangkaian serangan bom terkoordinasi di Ramadi, Irak barat yang menewaskan 17 orang.

Bom tersebut disembunyikan di dalam sebuah tabung bahan bakar di pintu gerbang masjid itu, dimana para pejabat provinsi sering datang untuk menunaikan sholat Jumat, kata pejabat itu.

..Ledakan pertama, sebuah bom pinggir jalan, yang menargetkan jemaah shalat Jum'at di sebuah masjid membunuh 15 orang dan melukai 61 lainnya..

Serangan itu merupakan yang paling mematikan di Tikrit sejak penyerbuan Al-Qaeda pada 29 Maret di kantor dewan provinsi kota itu yang mengarah pada pertempuran berjam-jam dengan pasukan keamanan yang menewaskan 58 orang.

Pada pertengahan Januari, serangan bom bunuh diri menewaskan 50 orang di tengah kerumunan massa yang menunggu di luar pusat perekrutan polisi di kota itu, serangan besar pertama di Irak setelah pembentukan pemerintah baru pada Desember.

Pemboman Jumat itu merupakan yang terakhir dari rangkaian kekerasan yang meningkat lagi di Irak dan terjadi beberapa bulan menjelang penarikan penuh pasukan AS.

Ratusan orang tewas dalam gelombang kekerasan terakhir di Irak, termasuk sejumlah besar polisi Irak.

Sebanyak 211 orang tewas dalam kekerasan pada April saja, menurut data resmi, sementara pada Mei jumlah orang Irak yang tewas dalam kekerasan mencapai 177.

Meski kekerasan tidak seperti pada 2006-2007 ketika konflik sektarian berkobar mengiringi kekerasan anti-AS, sekitar 300 orang tewas setiap bulan pada 2010, dan Juli merupakan tahun paling mematikan sejak Mei 2008. (up/reuters)


latestnews

View Full Version