IRAK (voa-islam.com) - Pembunuhan terbaru terhadap dua tentara Amerika di Irak utara pada Ahad meningkatkan korban tewas pasukan AS menjadi 11 pada bulan Juni. Korban hari Ahad (26/06/2011) mengangkat jumlah korban tewas pasukan AS di Irak menjadi 4463 sejak Maret 2003, menurut icasualties.org dan menjadi bulan paling mematikan bagi tentara Amerika terkait korban tewas dalam pertempuran.
Komandan militer AS memperingatkan bahwa mungkin ada peningkatan serangan terhadap pasukan AS ketika mereka mempersiapkan diri untuk mundur dari Irak yang dilanda perang. Banyak pangkalan militer AS di Irak selatan masih menghadapi gelombang serangan roket dan mortir, seorang koresponden Press TV melaporkan pada hari Selasa.
Analis percaya bahwa kehadiran berkepanjangan pasukan AS di negara yang dilanda perang tersebut serta upaya para pejabat militer AS "untuk menjaga pasukan tetap di Irak sampai melewati Desember 2011 adalah akar penyebab serangan bersenjata terhadap tentara Amerika.
"Ada cerita bahwa AS telah memberitahu para pejabat Irak bahwa mereka ingin tinggal di sana sedikit lebih lama dan bahwa mereka berpikir mereka perlu menjaga pasukan sedikit lebih lama. Hal tersebut yang membuat saya berpikir mengapa beberapa kekerasan ini terjadi di Irak, "kata Direktur Aksi Perdamaian Paul Martin.
..Korban hari Ahad (26/06/2011) mengangkat jumlah korban tewas pasukan AS di Irak menjadi 4463 sejak Maret 2003, menurut icasualties.org dan menjadi bulan paling mematikan bagi tentara Amerika terkait korban tewas dalam pertempuran..
Menurut sebuah perjanjian keamanan antara Baghdad dan Washington, yang dikenal sebagai Status of Forces Agreement, semua pasukan AS akan ditarik dari Irak pada akhir 2011.
"Kami mendengar banyak tentang Afghanistan, tapi kami masih memiliki 50.000 tentara di Irak dan kontraktor keamanan swasta yang jumlahnya mungkin dua kali lipat dan saya tidak berpikir rakyat Amerika tahu tentang itu," tambah Martin.
Jajak pendapat menunjukkan mayoritas orang Amerika tidak percaya AS harus menginvasi Irak.
"Kita seharusnya tidak pernah pergi ke Irak. Saya pikir kami hanya membuat-buat sebuah alasan untuk menyerang negara tersebut, Anda tahu. Aku menyalahkan Bush dan Cheney untuk itu, "kata seorang warga negara AS.
Dalam pidato radio terbarunya, Presiden AS Barack Obama mengakui bahwa perang itu mengakibatkan ekonomi Amerika rapuh.
"Setelah satu dekade konflik kita akhirnya membawa perang-perang ini untuk bertanggung jawab dan itu dalam kepentingan terbaik untuk keamanan Amerika dan juga dalam kepentingan terbaik untuk ekonomi Amerika," kata Obama.
Biaya perang Irak sangat mengejutkan. Setidaknya 4.463 pasukan Amerika telah tewas dan lebih dari 32.000 terluka. Beberapa ekonom telah memperkirakan dampak keseluruhan dari perang Irak terhadap ekonomi AS lebih dari 3 triliun dolar.
Sementara itu, lebih dari satu juta warga Irak telah tewas sejak invasi 2003, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh kelompok survey bergengsi Inggris, Opinion Research Business. (st/ptv)