KABUL (voa-islam.com) - Setidaknya 10 orang dilaporkan telah tewas setelah sebuah hotel top di ibukota Afghanistan, Kabul, diserang oleh kelompok bersenjata dan pembom jibaku.
Seorang pejabat mengatakan tiga pembom telah meledakkan diri di Hotel Intercontinental, dan setidaknya satu penyerang lainnya ditembak mati.
Helikopter NATO yang terlibat dalam operasi dilaporkan menembaki penyerang yang berada di atap.
Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan kelompok itu berada di belakang serangan hotel terkenal itu.
Para pejabat mengatakan pertemuan para gubernur provinsi yang mengambil tempat di hotel itu mungkin telah menjadi alasan terjadinya serangan tersebut.
Serangan itu juga datang di malam sebelum dimulainya konferensi tentang tanggung jawab dari transisi bertahap untuk keamanan dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional pimpinan NATO (ISAF) kepada pasukan keamanan Afghanistan.
AS mengutuk serangan itu, dan mengatakan itu menunjukkan para teroris "mengabaikan kehidupan manusia".
"Kami tidak memiliki informasi tentang warga sipil Amerika saat ini, tetapi terus menindaklanjuti situasi tersebut," kata pernyataan departemen Luar Negeri AS.
'Chaos'
Intercontinental adalah salah satu hotel di Kabul yang paling terkenal dan populer bagi warga Barat. Hotel ini terletak pada sebuah bukit di barat kota.
Para wartawan mengatakan ini adalah salah satu hotel yang paling dijaga ketat, dengan pengunjung yang diharuskan untuk melewati beberapa pos pemeriksaan.
Salah satu tamu di hotel mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa serangan itu dimulai ketika banyak orang sedang makan malam di restoran, dan bahwa dia telah melompat keluar dari jendela lantai pertama untuk melarikan diri dari orang bersenjata.
"Saya berjalan dengan keluarga saya," kata pria, bernama Jawid. "Ada penembakan. Restoran itu penuh dengan tamu.."
Tamu lainnya mengatakan kepada BBC bahwa ada adegan kekacauan, dan bahwa mereka telah diperintahkan untuk tinggal di kamar mereka dan menjaga pintu terkunci.
Puluhan tamu di pernikahan terlihat melarikan diri dari hotel menyusul serangan tersebut.
Seorang pejabat intelijen Afghanistan mengatakan beberapa gubernur provinsi Afghanistan dan kepala dewan provinsi Takhar juga telah berada di hotel tersebut.
"Sebagian besar tamu VIP berada di sebuah halaman parkir mobil ketika setidaknya tiga penyerang jibaku tiba dan mulai menembakkan senjata mereka," tambahnya.
"Para pengawal dari beberapa gubernur terlibat baku tembak dengan penyerang. Para penyerang memiliki granat tangan, granat berpeluncur roket dan AK-47..''
Kemudian, satu penyerang berhasil mencapai atap, dari mana ia menembakkan AK-47 dan melemparkan granat. Ada tembakan sporadis selama beberapa jam.
Beberapa peluru mendarat dekat dengan rumah Wakil Presiden Pertama-Afghanistan, Marsekal Mohammad Qasim Fahim, yang kemudian dievakuasi.
Pasokan listrik dari hotel dan daerah sekitarnya diputus, dan ada banyak polisi di jalan-jalan di dekatnya.
Kepala polisi Kabul Jenderal Mohammad Ayub Salangi mengatakan kepada BBC:''Kami telah mulai memeriksa hotel. Semua tamu di dalam hotel dalam keadaan OK. "
"Dalam beberapa menit terakhir, prajurit kami telah menembak salah satu dari penyerang jibaku. Kami mencoba untuk menjinakkan rompi bomnya.'' kata Ayub.
Menteri Dalam Negeri Jenderal Besmellah Khan di lokasi kejadian, mengawasi operasi bersama dengan Jenderal Salangi. Mereka menyediakan update terbaru untuk Presiden Hamid Karzai.
Kabul telah relatif stabil dalam beberapa bulan terakhir, meskipun kekerasan meningkat di seluruh negeri sejak pembunuhan Sheikh Usamah Bin Ladin di Pakistan pada 2 Mei, dan awal dari "ofensif musim semi" Taliban.
Pada Januari 2008, pejuang Islam menyerbu hotel mewah paling populer di ibukota hotel, Serena, dan membunuh delapan orang, termasuk warga Amerika, Norwegia dan Filipina. (st/bbc)