SOMALIA (voa-islam.com) - Melihat adanya kesempatan sangat besar bagi Mujahidin untuk membebaskan Yaman dari kekuasaan tiran dan menjadikannya sebagai Emirat Islam, membuat kelompok pejuang Islam Somalia, Al-Shabab ingin ikut berpartisipasi dalam melaksanakan tujuan tersebut dan mulai mengirim anggotanya ke wilayah Yaman untuk membantu Mujahidin dan kaum Muslim yang ada disana.
Sebuah situs internet, Investigative Project, melaporkan bahwa Mujahidin Somalia al-Shabaab mulai mengirim para pejuangnya ke Yaman untuk membantu kaum Muslim yang ada di sana.
Menurut data yang tersedia, lebih dari 70 Mujahidin Somalia dikirim untuk membantu Al-Qaeda di Semenanjung Arab.
76 pejuang Al-Shabab, termasuk beberapa komandan berlayar menggunakan perahu kecil dari pantai Somalia.
Menurut pejabat Al-Shabaab Abu-Hureryah, kapal berlayar dari kota pelabuhan Kismayo pada Ahad malam.
Abu Hureryah mengatakan bahwa komando Al-Shabaab telah memutuskan untuk mengirim para mujahidin untuk membantu saudara-saudara karena ada kesempatan yang sangat besar hari ini untuk membebaskan Yaman.
Menurut Abu Hurairah, dalamwaktu dekat lebih banyak pejuang Al-Shabaab akan dikirim ke Yaman dari Kismayo lama, dan ada juga rencana untuk mengirim Mujahidin dari ibukota Somalia Mogadishu.
..komando Al-Shabaab telah memutuskan untuk mengirim para mujahidin untuk membantu saudara-saudara karena ada kesempatan yang sangat besar hari ini untuk membebaskan Yaman..
Sebuah menteri pertahanan baru Amerika, Leon Panetta, memperingatkan bahwa ancaman dari Al-Shabaab baru-baru ini meningkat secara signifikan. Dalam salah satu laporannya, Panetta mengatakan:
"Para pemimpin Al-Shabaab, yang telah mengklaim afiliasi dengan al-Qaeda sejak 2007, sedang mengembangkan hubungan dengan al-Qaeda di Semenanjung Arab dan menunjukkan keinginan yang meningkat untuk melancarkan serangan-serangan internasional di samping perjuangan mereka sendiri di Somalia". kata Panetta.
Al-Shabaab telah mengobarkan perang selama empat tahun di Somalia dalam upaya untuk menumbangkan pemerintah federal sementara dukungan PBB yang hanya menguasai sejumlah wilayah di Mogadishu. (up/IP)