MAKHACHKALA, RUSIA (voa-islam.com) - Sedikitnya sembilan orang tewas dalam bentrokan dua hari antara aparat keamanan Rusia dan pejuang Islam di wilayah Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas Muslim, kata beberapa pejabat, Kamis.
Tembak-menembak pada tengah malam di Dagestan menewaskan dua pejuang Islam, dua warga sipil dan seorang aparat keamanan, kata seorang pejabat di Komite Penyelidik Dagestan, yang menambahkan bahwa enam warga sipil terluka.
Bentrokan meletus setelah pejuang Islam Kaukasus menembaki kendaraan polisi Rusia, kata kantor berita Interfax, lapor Reuters.
Di Kabardino-Balkaria, sebuah daerah lain Kaukasus Utara, pasukan keamanan Rabu membunuh empat militan, kata kantor berita pemerintah RIA mengutip Komite Anti-Teror Nasional Rusia.
Kekerasan masih terus berkobar di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Kremlin hingga kini masih berusaha mengatasi gerilyawan muslim di Kaukasus, satu dasawarsa setelah pasukan federal mendongkel dominasi pemerintahan separatis di Chechnya.
Dagestan, yang terletak di kawasan pesisir Laut Kaspia, telah menggantikan wilayah-wilayah tetangganya sebagai pusat kekerasan di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Dagestan berbatasan dengan Chechnya di Kaukasus Utara, dimana Rusia menghadapi kekerasan muslim garis keras, dan provinsi yang berpenduduk mayoritas muslim itu seringkali dilanda serangan dengan sasaran aparat penegak hukum dan pejabat pemerintah.
Serangan-serangan itu telah membuat Kremlin berjanji lagi menumpas peuang Islam di Kaukasus Utara. Wilayah tersebut dilanda kekerasan sejak dua perang pasca-Sovyet terjadi di Chechnya antara pasukan pemerintah dan pejuang Muslim. (by/ant)