GAZA (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Hamas yang menguasai Gaza menepati janjinya dengan melepas tentara Israel yang mereka tangkap, Gilad Shalit, pada hari Selasa dengan imbalan ratusan tahanan Palestina, seorang sumber militer Hamas, dalam kesepakatan mengakhiri sebuah cerita yang telah mencengkeram Israel selama lima tahun.
Sumber tersebut mengatakan Shalit, 25, dibawa melintasi perbatasan dari Jalur Gaza ke semenanjung Sinai Mesir, di mana ia diserahkan kepada pejabat Mesir yang akan membawanya ke perbatasan Israel melintasi jarak terdekat di sebuah jalan padang pasir.
Tidak ada konfirmasi segera dari Israel atau Mesir.
Israel membebaskan 477 tahanan Palestina di siang hari. Beberapa dijadwalkan akan dibawa ke Sinai dan diserahkan kepada para pejabat Mesir untuk transfer ke Jalur Gaza, yang diperintah oleh Hamas. Yang lain pergi dengan bebas di Tepi Barat yang diduduki.
Sekitar 40 orang akan dikirim ke pengasingan di Turki, Qatar dan Suriah. 550 tahanan Palestina lain akan dilepaskan dalam tahap kedua perjanjian yang ditengahi Mesir, diharapkan selesai dalam dua bulan.
..Sumber tersebut mengatakan Shalit, 25, dibawa melintasi perbatasan dari Jalur Gaza ke semenanjung Sinai Mesir, di mana ia diserahkan kepada pejabat Mesir yang akan membawanya ke perbatasan Israel..
Bagi warga Palestina, itu adalah waktu untuk merayakan apa yang Hamas puji sebagai kemenangan, dan sambutan pahlawan menunggu para tahanan yang dibebaskan. Warga Palestina melihat saudara-saudara mereka yang dipenjara oleh Israel sebagai tawanan perang dalam perjuangan untuk negara.
Massa berkumpul di baik Gaza dan Tepi Barat menunggu kembalinya tahanan mereka.
"Ini adalah sukacita terbesar bagi rakyat Palestina," kata al-Qawasmeh Azzia, yang menunggu di sebuah pos pemeriksaan Tepi Barat untuk putranya Amer, yang katanya telah di penjara selama 24 tahun.
Kesepakatan itu sendiri menerima lampu hijau dari Mahkamah Agung Israel Senin malam setelah menolak petisi dari masyarakat untuk mencegah pelepasan masal tahanan, yang banyak diantaranya dihukum seumur hidup karena serangan mematikan.
Shalit, salah seorang awak tank pasukan Israel diculik pada Juni 2006 oleh militan Hamas yang menggali terowongan ke Israel dari Jalur Gaza. Selain menculik Shalit, penyergapan itu juga menyebabkan dua orang awak tank rekan Shalit tewas. Shalit ditahan tanpa komunikasi dengan orang lain dan terakhir terlihat tampak pucat dan kurus dalam sebuah rekaman video 2009 oleh para penculiknya. (an/Reuters)