BAIDOA, SOMALIA (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Islam Somalia, Al-Shabaab sepakat untuk mengganti nama mereka menjadi Imarah Islam Somalia (Pemerintah Islam Somalia), setelah pertemuan empat hari di Baidoa, di wilayah Bay dan Bakool Somalia Tengah, menurut para pejabat senior Al-Shabaab.
Sejumlah tokoh senior dari pemimpin pejuang Islam yang hadir dalan pertemuan tersebut termasuk diantaranya Sheikh Ali Dhere, Sheikh Mukhtar Robow, Sheikh Fu'ad Shangole dan Sheikh Hassan Dhahir Aweys. Sheikh Ahmed GOdane, satu-satunya pemimpin senior pejuang Islam Al-Shabaab yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut mengirimkan sebuah pesan dimana ia dilaporkan tidak setuju dengan perubahan nama tersebut.
Setelah berakhirnya pertemuan selama empat hari itu, kelompok pejuang Islam Al-Shabaab mengeluarkan sebuah pernyataan dimana mereka mengatakan, mereka berencana tidak hanya mengganti nama kelompok tersebut, tapi juga taktik-taktik dan menyerukan kepada para peduduk Somalia untuk berjihad melawan pemerintah transisi Federal dan para sekutunya.
"Pemerintah Transisi Federal bukan pemerintah yang tepat untuk kaum Muslim. Pemerintahan itu berasal dari musuh kita dan musuh Allah, negara Barat. Kami akan melanjutkan perang melawan pasukan TFG dan asing di negara kita ini," kata para pemimpin Al-Shabaab dalam sebuah pernyataan.
Mukhtar RObow, salah seorang juru bicara bagi Al-Shabaab menjelaskan alasan dari perubahan nama tersebut kepada media lokal setelah pertemuan.
"Al-Shabaab dalam bahasa Arab berarti "Pemuda", tapi banyak dari kita, termasuk para pemimpinnya, seperti Sheikh Hassan Dhahir sudah sangat tua, maka kita ingin menganti nama itu menjadi Imarah Islamiah, kata Robow.
Belum diketahui secara pasti kapan Al-shabaab akan merealisasikan perubahan tersebut.
Poin-point lain yang disimpulkan dalam pertemuan tersebut yang diambil dari pernyataan para pemimpin Al-Shabaab antara lain.