AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban mengklaim bertanggung jawab atas penembakan di kantor Kementerian Dalam Negeri ibu kota Kabul pada Sabtu (25/2/2012) yang menyebabkan 2 orang perwira militer AS berpangkat Kolonel dan Mayor tewas.
Dalam sebuah pernyataan juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid mengatakan bahwa tindakan itu dilakukan untuk membalas pembakaran Al Quran di satu pangkalan militer AS di Afghanistan.
"Serangan tersebut berasal dari mujahidin Imarah Islam sebagai pembalasan bagi tentara Amerika Serikat yang berulang kali menodai agama kami, khususnya insiden internasional terakhir di Pangkalan Udara Bagram dimana mereka membakar Al-Qur'an," kata Mujahid sebagaimana dilansir Reuters.
Seorang juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang berada di bawah komando Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengonfirmasikan dua personel mereka ditembak mati di Kabul oleh seorang yang menembakkan senjatanya ke mereka. Dia menolak mengatakan apakah pembunuh itu adalah anggota militer atau polisi Afghanistan.
Pembunuhan itu terjadi dalam hari kelima protes-protes keras anti-AS di seluruh negara itu gara-gara pembakaran Al Quran di satu pangkalan NATO. Insiden itu menegaskan perbedaan budaya yang dalam yang masih ada lebih dari 10 tahun setelah pasukan AS menyerbu untuk menggulingkan pemerintah Taliban dan ketidak percayaan publik yang kuat pada pasukan Barat untuk mestabilkan negara itu.
..Serangan tersebut berasal dari mujahidin Imarah Islam sebagai pembalasan bagi tentara Amerika Serikat yang berulang kali menodai agama kami, khususnya insiden internasional terakhir di Pangkalan Udara Bagram dimana mereka membakar Al-Qur'an..
Satu sumber keamanan Afghanistan, yang berbicara tanpa bersedia namanya disebutkan mengatakan penembakan dua perwira militer AS itu di kantor Kementerian dalam Negeri itu bisa dikaitkan dengan pembakaran Al Quran itu.
Sebelumnya pada Kamis, seorang tentara nasional Afghanistan yang bergabung dalam aksi protes juga menembak mati dua tentara AS.
NATO tarik staffnya dari Afghanistan
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Sabtu mengumumkan menarik seluruh stafnya dari kementerian-kementerian pemerintah Afghanistan setelah dua penasihat militernya ditembak mati di dalam kementerian dalam negeri, kata komandan pasukan itu.
"Untuk alasan perlindungan pasukan, saya melakukan tindakan-tindakan segera untuk menarik semua personel ISAF lainnya yang bekerja di kementerian-kementerian di dan sekitar Kabul," kata Jenderal John Allen, komandan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO dalam satu pernyataan. (by/reuters/ant)