PAKISTAN (voa-islam.com) - Puluhan Muslim Perancis sedang berlatih dengan Taliban di barat laut Pakistan, menimbulkan kekhawatiran serangan di masa depan setelah penembakan yang menewaskan tujuh orang di Perancis selatan yang diduga dilakukan oleh seorang pria yang telah menghabiskan waktu di kawasan ini, para pejabat intelijen Pakistan mengatakan Sabtu.
Pihak berwenang sedang menyelidiki apakah Mohamed Merah, orang Prancis keturunan Aljazair yang diduga membunuh tiga anak sekolah Yahudi, seorang rabi dan tiga pasukan payung Prancis di Toulouse bulan ini, merupakan salah satu dari kelompok pelatihan tersebut, kata para pejabat.
Mohamed Merah gugur dalam tembak-menembak dengan polisi pada Kamis setelah pengepungan dramatis 32 jam di apartemennya di Toulouse. Pria 23 tahun itu bepergian dua kali ke Afghanistan tahun 2010 dan ke Pakistan pada 2011, dan mengatakan ia berlatih dengan Al-Qaida di kubu pejuang Islam Pakistan, Waziristan.
Sekitar 85 orang Prancis sudah berlatih dengan Taliban Pakistan di daerah suku Waziristan Utara selama tiga tahun terakhir, menurut para pejabat intelijen, yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media. Sebagian besar pria tersebut memiliki kewarganegaraan ganda Prancis dan Afrika Utara.
..Orang Prancis beroperasi dengan nama Jihad-e-Islami dan sedang dilatih untuk menggunakan bahan peledak dan senjata lain di kamp-kamp dekat kota Miran Shah dan di daerah Khel Datta..
Orang Prancis beroperasi dengan nama Jihad-e-Islami dan sedang dilatih untuk menggunakan bahan peledak dan senjata lain di kamp-kamp dekat kota Miran Shah dan di daerah Khel Datta, kata para pejabat. Mereka dipimpin oleh seorang komandan Perancis bernama Abu Tarek. Lima dari mereka kembali ke Prancis pada Januari 2011 untuk mencari rekrutan baru, menurut para pejabat. Tidak jelas apakah Merah adalah di antara kelompok itu.
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy sendiri berjanji mengambil tindakan keras terhadap warga Perancis yang didapati telah berlatih di kamp-kamp pejuang Islam di luar negeri.
"Siapa pun yang pergi ke luar negeri untuk mengikuti kursus ideologi yang mengarah pada "terorisme" akan dihukum pidana. Yang bertanggung jawab tersebut akan di penjara," katanya dalam pidato kampanye Sabtu.
Seorang pejabat senior Prancis yang dekat dengan penyelidikan penembakan mengatakan kepada The Associated Press pada hari Jumat bahwa meskipun klaim Mohamed Merah terkait Al-Qaeda, tidak ada tanda ia telah "dilatih atau melakukan kontak dengan kelompok-kelompok terorganisir atau jihadis."
Sementara itu, seorang komandan militan, Ahmed Marwat, menyatakan dalam panggilan telepon dengan AP pada hari Sabtu bahwa Merah berafiliasi dengan Taliban Pakistan di Waziristan, tapi tidak memberikan rincian. Marwat mengatakan dia adalah bagian dari sayap Jundullah dari Taliban Pakistan. (by/AP)