Seorang pria berseragam militer meledakkan dirinya di tengah-tengah latihan parade militer yang dihadiri oleh pejabat senior militer di ibukota Yaman Sanaa, Senin. Bom bunuh diri itu menewaskan sedikitnya 101 tentara Yaman, melukai lebih 220 tentara lainnya, ungkap pejabat polisi kepada Reuters.
Menteri Perrtahanan dan kepala staf angkatan bersenjata Yaman yang hadir pada acara itu, tetapi tidak terluka dalam ledakan yang sangat dahsyat, ujar sumber militer.
Serangan iitu yang berlangsung beegitu dahysat itu, bersamaan dengan usaha-usaha yang lakukan oleh Amerika Serikat melakukan serangan terhadap pejuang Al-Qaidah di selatan Yaman. Di mana kelompok al-Qaidah berhasil menguasai dan mengontrol wilayah itu. Pasukan pemerintah Yaman memblokade daerah pertahanan al-Qaidah, Minggu. Pertempuran yang sangat dahsyat antara pasukan pemerintah dengan pejuang al-Qaidah masih terus berlangsung.
Tempat terjadinya bom bunuh diri itu, kemudian ditutup dengan pita kuning dan tim forensik sedang memeriksa tempat terjadinya bom bunuh diri. "Kami berada di parade, tiba-tiba ada ledakan besar. Puluhan orang tewas.. Kami mencoba untuk membantu mereka," kata pria yang menyebut dirinya sebagai Kolonel Amin al-Alghabati, yang tangan dan seragamnya penuh darah.
"Pembom bunuh diri mengenakan seragam militer. Pelaku bom bunuh diri itu memiliki sabuk bahan peledak di bawahnya," katanya. Seorang saksi kepada Reuters mengatakan korban cedera diangkut ke rumah sakit di taksi.
Parade militer yang akan memperingati hari nasional Yaman, dan memperingati penyatuan utara dan selatan Yaman, dijadwalkan akan di hadiri Presiden Abdul Hadi, Selasa. (mush'ab)