BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Irak memiliki "informasi yang solid" bahwa para pejuang Al-Qaidah menyeberang dari Irak ke Suriah untuk melakukan serangan dan telah mengirimkan bala bantuan ke perbatasan, menteri luar negeri Irak mengatakan, Kamis (5/7/2012).
Hoshiyar Zebari mengatakan para "perwira operasional" Al-Qaidah tampaknya bergerak melalui rute lama penyelundupan senjata.
"Kami memiliki informasi intelijen yang solid bahwa anggota jaringan pejuang Al-Qaidah telah pergi ke arah lain, ke Suriah, untuk membantu, untuk berhubungan, untuk melakukan serangan teror terhadap pemerintah Suriah," katanya dalam konferensi pers di Baghdad.
Suriah mengatakan bahwa pemberontakan selama 16-bulan terhadap Presiden Bashar Al-Assad bukan pemberontakan populer yang selama ini terjadi di dunia Arab tetapi konspirasi "teroris" yang didanai dan diarahkan dari luar negeri, paling tidak oleh monarki Teluk kaya dari Arab Saudi dan Qatar.
Assad, anggota sekte Syi'ah Alawit yang merupakan minoritas di Suriah, juga mengatakan banyak kekerasan di Suriah menanggung sidik jari Al-Qaidah.
..Kami memiliki informasi intelijen yang solid bahwa anggota jaringan pejuang Al-Qaidah telah pergi ke arah lain, ke Suriah, untuk membantu, untuk berhubungan, untuk melakukan serangan teror terhadap pemerintah Suriah..
Irak telah memperkuat keamanan di sepanjang 680 km gurun perbatasan dengan Suriah, sehingga menjadikannya sebagai perbatasan Irak yang paling dijaga ketat, Zebari mengatakan.
"Sebagian besar pelaku bom jibaku, para pejuang asing, unsur-unsur Al-Qaidah menggunakannya untuk masuk ke Irak dari Suriah Jadi mereka tahu rute dan koneksi tersebut. Ini tidak berarti bahwa operasi ini dilakukan secara teratur dengan cara yang terorganisir," katanya.
"Ini adalah perhatian utama kami - sekitar kebocoran tersebut, tentang kelompok-kelompok ekstremis yang mengambil akar di negara tetangga, untuk memiliki sebuah basis," tambah Zebari.
Operasional Al-Qaidah berkomunikasi melalui jaringan pejuang Islam bawah tanah, katanya.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan ia yakin Al-Qaidah bertanggung jawab atas dua serangan bom mobil jibaku di Damaskus pada Mei lalu yang menewaskan sedikitnya 55 orang.
Sayap Al-Qaidah Irak sendiri telah mengklaim beberapa pemboman terakhir melawan pemerintah Syiah di Irak ketika kelompok itu mencoba untuk menyalakan kembali ketegangan menyusul penarikan pasukan AS pada Desember lalu. (st/Reuters)
Ket: Pemimpin Al-Qaidah Irak yang telah gugur syahid (insyallah) Syaikh Abu Mush'ab Al-Zarqawi.